Abstract :
Penyakit
tuberkulosis
disebabkan
oleh
bakteri
Mycobacterium
Tuberculosis. Saat ini penyakit TB menjadi perhatian dunia dan menyebabkan
tingginya angka infeksi dan kematian. Penyakit tuberkulosis terjadi pada siapa
saja dan dimana saja karena bakteri ini mudah berkembang di dalam tubuh saat
sistem imun tubuh manusia mulai menurun, oleh karena itu, dibutuhkan adanya
suatu aktivitas yaitu self care. Self care merupakan wujud dari perilaku manusia
dalam melakukan perawatan diri sendiri sehingga dapat mempertahankan
kehidupan, kesehatan, dan kesejahteraan dan sekaligus dapat memberikan dampak
pada kualitas hidup penderita tuberkulosis. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui bagaimana gambaran self care dan kualitas hidup penderita TB di
Wilayah Kerja Puskesmas Lenteng.
Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan rancang
bangun Crossectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua penderita TB
yang menjalani pengobatan di Wilayah Kerja Puskesmas Lenteng yaitu sebanyak
37 orang, teknik sampel yang digunakan purposive sampling dan didapat 18
responden. Pengumpulan data menggunakan observasi dan kuesioner self care
dan kualitas hidup.
Hasil penelitian dari 18 responden menunjukkan hampir seluruhnya
(83,3%) melakukan self care dalam kehidupan sehari-harinya. Sedangkan hasil
penelitian kualitas hidup penderita tuberculosis menunjukkan hampir sebagian
besar (72,2%) memiliki kualitas hidup baik. Kesimpulan dari penelitian ini adalah
hampir seluruhnya penderita TB melakukan self care dalam kehidupan sehari-
harinya selama menjalani pengobatan, dan sebagian besar kualitas hidup penderita
TB baik. Peneliti selanjutnya dapat mencari faktor lain yang dapat mempengaruhi
self care dan kualitas hidup penderita tuberkulosis.
Kata Kunci : Self Care, Kualitas Hidup, Tuberkulosis