Abstract :
Penelitian ini bertujuan menyingkap pengungkapan masyarakat tentang
Kontinjensi perjodohan dalam tradisi pangantan Legung yang memiliki
ketidakpastian dari sisi keadaan dan jumlah biaya.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif interpretatif dengan
pendekatan etnometodologi yang merupakan pengungkapan realitas dunia dari
kelompok atau masyarakat tentang cara pandang mereka terhadap perjodohan
tradisi pangantan Legung.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tradisi pangantan Legung
menjadi beban bagi masyarakat dengan ekonomi menengah kebawah dalam hal
biaya yang menjadi kewajiban yang harus dibayarkan ataupun dilaksanakan
nantinya, kewajiban tersebut disebabkan oleh peristiwa masalalu ketika mereka
melakukan perjodohan sejak bayi atau dalam kandungan. Sehingga sebagian besar
masyarakat menganggap bahwa tradisi pangantan Legung memberatkan dan
menjadi momok yang cukup menakutkan terutama bagi pihak laki-laki. Dari
tradisi perjodohan yang terjadi selama bertahun-tahun belum dapat dipastikan
mereka akan sampai kepada jenjang pernikahan atau memilih batal ditengah jalan.
Sedangkan ketidakpastian dari sisi jumlah dikarenakan harga bahan baku dan
kebutuhan hidup yang lambat laun semakin meningkat. Sehingga belum dapat
dipastikan berapa jumlah biaya yang akan dikeluarkan nantinya. Tetapi hal ini
sudah menjadi resiko tradisi pangantan Legung
Kata Kunci : Akuntansi Pernikahan, Akuntansi Kontinjensi, Pangantan Legung,
Tradisi.