Abstract :
Diabetes mellitus merupakan penyakit degeneratif yang ditandai dengan
kenaikan kadar gula dalam darah, tingginya kadar gula darah pada penderita DM
dapat diminalisir dengan pengetahuan dan kemampuan dalam merawat diri atau
biasa disebut dengan self care. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan self care pada pasien diabetes
mellitus di wilayah kerja Puskesmas Ganding.
Jenis penelitian yaitu kuantitatif analitik observasional dengan rancangan
penelitian korelasi crossectional. Populasinya adalah seluruh penderita DM di
Wilayah Kerja Puskesmas Ganding yang berjumlah 66 orang. Sampel sebanyak
50 orang dengan menggunakan tekhnik simple random sampling. Pengumpulan
data menggunakan kuesioner. Adapun variabel yang diteliti yaitu Self care pada
balita sebagai variabel terikat dan variabel bebasnya adalah Usia, Tingkat
Pendidikan, Lama Menderita. Analisis data yang dipakai adalah uji Chi-square
dan Fisher.
Hasil penelitian menunjukkan Sebagian besar tingkat pendidikan pada
pasien diabetes melitus di wilayah kerja Puskesmas Ganding adalah SD-SMP
(66%). Sebagian besar usia banyak diusia 53-60 tahun(58%). Sebagian besar lama
menderita paling banyak 5-11 tahun (84%). Sebagian besar self care pada pasien
diabetes mellitus buruk (72%). Analisis uji chi-square menunjukkan ada
hubungan Tingkat Pendidikan dengan self care nilai p= 0,000 (OR= 37,200).
Analisis uji chi square diperoleh p= 0,383 (OR=0.273) menunjukan tidak ada
hubungan antara Usia dengan self care. Analisis uji fisher diperoleh p= 0,670
(OR=1,691), menunjukkan tidak ada hubungan antara Lama Menderita dengan
Self care.
Kesimpulan: Ada hubungan Tingkat Pendidikan dengan self care pasien
diabetes mellitus. Untuk mencegah terjadinya komplikasi akibat penyakit diabetes
mellitus maka diharapkan untuk melakukan perilaku self care terutama kontrol
gula darah.
Kata kunci: Diabetes mellitus, Self care, Tingkat Pendidikan, Usia, Lama
Menderita.