Abstract :
Penderita kusta dapat mengalami masalah fisik berupa lagophthalamos,
mutilasi, absorbsi, kebutaan, jari kriting, infeksi sekunder pada luka yang dialami
dan kelainan fisik atau kecacatan serta dapat menularkan penyakitnya pada orang
lain apabila tidak ditangani secara dini dan melakukan self care. Self care
bertujuan membantu diri untuk mengelola kehidupan yang di inginkan, kesehatan,
perkembangan, dan kesejahteraan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
faktor apa saja yang berhubungan dengan self care pada penderita kusta di
Kecamatan Batuputih Kabupaten Sumenep.
Desain yang digunakan yaitu deskriptif dengan menggunakan rancang
bangun cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Batuputih
Kabupaten Sumenep pada bulan Maret 2020 sebanyak 25 responden. Teknik
sampel yang digunakan purposive sampling dan didapat 32 responden.
Pengumpulan data menggunakan kuesioner.
Hasil penelitian dari 25 responden diperoleh distribusi responden
menurut usia, diperoleh hampir setengah responden penderita kusta berusia >60
tahun sebanyak 11 orang (44,0%), sebagian besar jenis kelamin penderita kusta
adalah perempuan (52,0%), hampir seluruhnya penderita kusta tidak bersekolah
(92,0%), hampir seluruhnya penderita kusta sebagai petani (80,0%), keluarga
yang berperan dalam perawatan penderita kusta sebanyak 13 responden (52,0%),
petugas kesehatan yang berperan dalam perawatan penderita kusta sebanyak 16
responden (64,0%), self care cukup sebanyak 21 responden (84,0%).
Diharapkan peran petugas kesehatan lebih ditingkatkan lagi dalam
mempromosikan self care kepada penderita kusta supaya mendukung proses
penyembuhan penderita kusta dan lebih aktif dalam mensosialisasikan penyakit
kusta sebagai langkah pencegahan dan menurunkan angka penyebaran penyakit
kusta.
Kata kunci : Kusta, self care, faktor.