Abstract :
Stunting masih menjadi pusat perhatian masalah yang belum tertuntaskan.
Stunting ialah kondisi gagal tumbuh yang terjadi pada bayi (0-11 bulan) dan juga
pada anak Balita (12-59 bulan) akibat kurangnya gizi kronis terutama dalam 1.000
hari pertama kehidupan sehingga anak dinilai terlalu pendek untuk se-usianya.
Stunting dapat disebabkan oleh, status gizi ibu hamil, BBLR, ASI esklusif,
pendapatan,pendidikan dan pengetahuan gizi dan pola asuh orang tua. Tujuan
penelitian untuk mengetahui hubungan pengetahuan gizi dan pola asuh orang tua
dengan stunting pada Balita di wilayah kerja Puskesmas Dungkek.
Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan pendekatan croos
sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu dan Balita. Teknik sampling
menggunakan simple random sampling sehingga sampel berjumlah 40 responden.
Data dikumpulkan menggunakan kuesioner tentang pengetahuan gizi dan pola
asuh ibu, sedangkan stunting diukur menggunakan metline. Analisa data
menggunakan uji korelasi Koefisien Kontingensi dengan (? < 0,05).
Hasil penelitian menunjukkan, hampir setengahnya orang tua memiliki
pengetahuan gizi yang cukup, hampir setengahnya orang tua memiliki pola asuh
yang otoriter, dan sebagian besar balita mengalami stunting kategori pendek.
Hasil analisa data tentang pengetahuan gizi dengan stunting didapatkan ?Value =
0,033 (? < 0,05), sehingga ada hubungan antara pengetahuan gizi orang tua
dengan stunting. Selanjutnya analisa data tentang pola asuh dengan stunting
didapatkan ?Value = 0,866 (? > 0,05), sehingga tidak ada hubungan pola asuh
orang tua dengan stunting.
Tenaga kesehatan dapat melakukan screening dini pada balita,
memberikan penyuluhan pada ibu Balita mengenai kebutuhan gizi dan pola asuh
sehingga pertumbuhan dan perkembangan Balita baik.
Kata Kunci : Stunting, Pengetahuan Gizi, Pola Asuh