Abstract :
Depresi merupakan masalah yang sering terjadi. Bahkan depresi
menjadi masalah kesehatan utama di Sumenep, jumlah orang yang mengalami
depresi meningkat dan mengalahkan penyakit fisiologis sebagai kesehatan
paling utama. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran
terapi pijat refleksi pada santri yang mengalami depresi.
Metode penelitian ini menggunakan deskriptif kuantitatif. Total
populasi 42 orang dan pengambilan sampel sebanyak 30 responden dilakukan
dengan purposive sampling. Pengumpulan data melalui wawancara dan
kuesioner DASS (Depression Anxiety Stress Scale).
Hasil penelitian bahwa santri yang sering diberikan terapi sebanyak 80,0%
berada di tingkat depresi sedang, dan santri yang sering diberikan terapi pijat
refleksi sebanyak 20,0% berada di tingkat depresi berat. kadang-kadang
diberikan terapi sebanyak 33,3% berada di tingkat depresi ringan, dan seorang
santri yang kadang-kadang diberikan terapi pijat refleksis 66,7% berada di
tingkat depresi sedang. Santri yang sudah tidak di pijat refleksi sebanyak 13,3%
berada di tingkat depresi ringan, yang dilakukan pemijatan di bagian jalur titik-
titik meridian cara melakukannya ditekan, menggosok, meremas-remas,
memutar tujuannya untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
Sebagian besar santri yang mengalami depresi berasal dari suku Madura
faktor penyebab utama adalah masalah keluarga, asmara, ekonomi dan narkoba.
Santri yang mengalami depresi diberikan terapi pijat refleksi berupa pemijatan
sentuhan dan tekanan.
Berdasarkan penelitian ini, terapi pijat refleksi memiliki keterkaitan
terhadap proses penyembuhan santri yang mengalami depresi. Terapi yang
dilakukan dapat memunculkan me kanisme koping yang dimiliki oleh seorang
individu dapat memunculkan pemikiran yang poitif sehingga tingkat depresi
dapat berkurang. Terapi pijat refleksi diharapkan dapat berkembang dan
diterapkan secara optimal untuk para penderita depresi dan gangguan psikologis
lainnya.
Kata kunci : pijat refleksi, santri, depresi.