Abstract :
Penganggaran berbasis kinerja adalah sistem penganggaran yang
berorientasi pada pencapaian hasil kerja (output) organisasi dan berkaitan sangat
erat dengan Visi, Misi dan Rencana Strategis organisasi. Penelitian ini bertujuan
untuk menguji pengaruh kepemimpinan dan komitmen dari seluruh komponen
organisasi, fokus penyempurnaan administrasi secara terus menerus, sumber daya
(uang, waktu dan orang) yang cukup, penghargaan (reward) dan sanksi
(punishment) yang jelas, serta keinginan yang kuat untuk berhasil.
Penelitian ini dilakukan terhadap dinas Pendapatan, Pengelolaan
Keuangan dan Aset (DPPKA) Kabupaten Sumenep dengan menggunakan metode
purposive sample dan diperoleh 42 karyawan yang menjadi sampel penelitian.
Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dan analisis
regresi linear berganda yang diolah dengan menggunakan SPSS versi 22.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara bersama-sama kepemimpinan
dan komitmen dari seluruh komponen organisasi (2,655), fokus penyempurnaan
administrasi secara terus menerus (3,283), sumber daya (uang, waktu dan orang)
yang cukup (-3,249), penghargaan (reward) dan sanksi (punishment) yang jelas
(4,173), serta keinginan yang kuat untuk berhasil (2,532) berpengaruh signifikan
terhadap anggaran berbasis kinerja. Secara parsial, variabel kepemimpinan dan
komitmen dari seluruh komponen organisasi, fokus penyempurnaan administrasi
secara terus menerus, sumber daya (uang, waktu dan orang) yang cukup,
penghargaan (reward) dan sanksi (punishment) yang jelas, serta keinginan yang
kuat untuk berhasil berpengaruh signifikan terhadap anggaran berbasis kinerja,
tetapi yang memiliki pengaruh terbesar terhadap anggaran berbasis kinerja adalah
penghargaan (reward) dan sanksi (punishment) yang jelas yang jelas.
Kata kunci: Anggaran berbasis kinerja, kepemimpinan dan komitmen dari seluruh
komponen organisasi, fokus penyempurnaan administrasi secara terus
menerus, sumber daya yang cukup, penghargaan dan sanksi yang jelas,
keinginan yang kuat untuk berhasil.