Abstract :
Kebakaran pada bangunan gedung baik bangunan tempat tinggal, perkantoran,
gudang ataupun pasar akhir-akhir ini semakin marak terjadu mengakibatkan
kerugian materi bahkan korban jiwa.Minimnya kejadian kebakaran membuat
pelayanan keselamatan pada bangunan gedung di kabupaten Sumenep juga
minim.Pelayanan keselamatan yang dimaksud berupa sistem pemadam
kebakaran.Kasus kebakaran di Sumenep yang paling diingat adalah kebakaran
Pasar Anom Baru Sumenep yang terjadi dua kali menyebabkan kerugian materi
cukup besar.
Perencanaan dilakukan berdasarkandata primer dan sekunder yang didapat
melalui survei lapangan, wawancara dan dokumentasi. Analisis data dalam
penelitian ini menggunakan teknik analisis data deskriptif yang merupakan teknik
analisis yang dipakai untuk menganalisis data dengan mendeskripsikan atau
menggambarkan data-data yang sudah dikumpulkan.
Jumlah APAR yang direncanakan sebanyak 26 buah perlantai, Heat Detector
yang direncanakan adalah 121 buah di per lantai, Fire Alarm dan Hydrant Indoor
masing-masing adalah 5 buah perlantai. Jumlah springkler yang digunakan adalah
402 titik perlantai dengan diameter pipa tegak 4?, pipa pembagi utama 4?, pipa
pembagi 2? dan pipa cabang 1 ½? dengan ukuran lubang springkler adalah 15 mm
untuk bahaya kebakaran sedang. dan Jumlah Hydrant box outdoordan Hydrant
pillar yang direncanakan adalah 8 buah.
Kata Kunci: Bangunan gedung, kebakaran, sistem pemadam kebakaran aktif.