Abstract :
Perumahan Griya Mapan merupakan perumahan yang mengalami alih fungsi lahan dari
pertanian menjadi lahan pemukiman. Perumahan tersebut berlokasi di Desa Kacongan
Kecamatan Kota Kabupaten Sumenep. Perumahan ini mengalami alih fungsi lahan dalam
pembangunannya. Tujuan penelitian ini adalah (1) Mengetahui mekanisme lahan bila dialih
fungsikan menjadi pemukiman; (2) Mengetahui dampak alih fungsi lahan terhadap sistem irigasi;
(3) Mengetahui metode pemerintah Kabupaten Sumenep dalam menangani dampak sistem irigasi
akibat alih fungsi lahan. Jenis data yang dipakai dalam penelitian ini pendekatan kuantitatif.
Prosedur pengumpulan data ini diperoleh melalui interview dan survei. Analisis data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah Software Autocad dan Microsoft Excell. Jenis data
penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Sehingga diperlukan suatu analisa untuk
mengetahui bagaimana mekanisme perubahan fungsi lahan dan dampak terhadap lahan irigasi.
Hasil kesimpulan dari penelitian yaitu, Perumahan Griya Mapan telah memenuhi 95%
persyaratan yang sudah dilaksanakan dan perumahan Griya Mapan adalah perumahan yang legal
dan mempunyai izin dalam pembangunannya. Metode yang harus dilakukan pemerintah dalam
mengatasi dampak alih fungsi lahan dengan melakukan redesain saluran tersier, berdasarkan
kebutuhan dan luas lahan yang ada. Dari luas lahan 17,535 ha berkurang menjadi 16 ha, sehingga
harus ada perubahan profil dan dimensi saluran dari empat persegi panjang menjadi trapesium,
lebar dasar (b) = 44 cm berubah menjadi 27 cm, kedalaman air (h) = 19 cm berubah menjadi 27
cm, kecepatan aliran (v) = 0,18 m/s.berubah menjadi 0,17 m/s.
Kata Kunci : Alih, Fungsi, Lahan, Saluran, Irigasi