Institusion
Universitas Ngudi Waluyo
Author
SATRIA RAKHMANTA, PRADANU
Resti Erwiyani, Agitya
Pujiastuti, Anasthasia
Subject
RS Pharmacy and materia medica
Datestamp
2020-10-13 07:23:17
Abstract :
Daun salam (Syzygium polyanthum) mengandung senyawa
flavonoid yang berkhasiat sebagai antioksidan.Antioksidan merupakan suatu
substansi dengan konsentrasi kecil secara signifikan mampu menghambat atau
bahkan mencegah oksidasi pada substrat yang disebabkan oleh radikal bebas.
Tujuan:Untuk mengevaluasi pengaruh perbedaan pengekstraksi terhadap
aktivitas antioksidan ekstrak daun salam.
Metode :Review ini menggunakan 5 artikel dengan metode DPPH menggunakan
variasi pengekstraksi yaitu : metanol, etil asetat, diklorometana, n-heksana, etanol
70% dan etanol 96%.
Hasil : Hasil penelitian memperlihatkan bahwa ekstrak daun salam (Syzygium
polyanthum) memiliki metabolit sekunder flavonoid. Penelitian menunjukkan
bahwa adanya pengaruh perbedaan pelarut pengekstraksi terhadap aktivitas
antioksidan estrak daun salam, dimana pelarut polar menunjukkan aktivitas
antioksidan yang lebih tinggi. Pelarut yang paling sesuai untuk menarik senyawa
flavonoid dari daun salam adalah etanol 96%. Hasil uji aktivitas antioksidan
menggunakan metode DPPH menghasilkan nilai IC 50 dari 6 jenis pelarut dari
terendah sampai tertinggi yaitu heksana 136,7 µg/mL, diklorometana 126,1
µg/mL, etil asetat 47,7708 ppm, etanol 70% 35,057 µg/mL, metanol 19,97 ppm,
dan etanol 96% 1,678 ppm.
Kesimpulan : Adanya pengaruh perbedaan pelarut pengekstraksi terhadap
aktivitas antioksidan ekstrak daun salam, dimana aktivitas antioksidan tertinggi
ditunjukan oleh ekstrak daun salam dengan pelarut etanol 96% dengan nilai IC 50
sebesar 1,678 ppm dan dikatakan memiliki aktivitas antioksidan sangat kuat.