Institusion
Universitas Ngudi Waluyo
Author
AFIFAH, AFIFAH
Minarsih, Tri
Dyahariesti, Niken
Subject
RS Pharmacy and materia medica
Datestamp
2020-10-22 03:20:14
Abstract :
Latar Belakang Buah naga merah merupakan tanaman yang tumbuh di daerah tropis.
Tingginya konsumsi buah naga merah, berdampak pada menumpuknya Kulit Buah
Naga Merah yang hanya dibuang sebagai sampah, diketahui kulit buah ini mempunyai
sumber pewarna alami merah yaitu senyawa betasianin.
Tujuan Penelitian Untuk mengetahui pengaruh perbedaan pelarut akuades dan etanol
yang digunakan untuk ekstraksi kulit buah naga merah terhadap kadar senyawa
betasianin dengan metode spektrofotometri UV_Vis dan KCKT.
Metode Metode ekstraksi yang digunakan adalah metode maserasi dengan
menggunakan akuades dan pelarut etanol. Sedangkan untuk mengetahui pengaruh
pelarut dan kadar senyawa betasianin dari ekstrak kulit buah naga merah dianalisis
dengan Uji Normalitas dengan interpretasi> 0,05, data berdistribusi normal
dilanjutkan dengan Uji T (Independent Sample Test), bila interpretasi <0,05 terdapat
pengaruh yang signifikan terhadap data.
Hasil Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelarut ekstraksi menggunakan akuades
berpengaruh terhadap kadar senyawa betasianin dengan metode spektrofotometri
(nilai signifikansi 0,009 <0,05), sedangkan pelarut ekstraksi etanol tidak berpengaruh
nyata. Kemudian perbedaan pelarut aquadest dan etanol tidak mempengaruhi kadar
senyawa betasianin yang dianalisis dengan metode HPLC, hal ini dibuktikan dengan
nilai signifikansi yaitu> 0,05.
Kesimpulan Disimpulkan bahwa perbedaan pelarut aquades dan etanol berpengaruh
terhadap kadar senyawa betasianin dari ekstrak kulit buah naga merah dengan metode
spektofotometri UV_Vis, sedangkan analisis betacyanin dengan metode HPLC tidak
berpengaruh terhadap kadar betasianin dari ekstrak kulit buah naga merah. ekstrak
kulit buah naga merah.
Kata Kunci : Kulit Buah Naga Merah, Betasianin, Akuades dan Etanol,
Spektrofotometri UV_Vis, KCKT.