DETAIL DOCUMENT
HERBAL DAN KANDUNGANNYA YANG TERBUKTI DIGUNAKAN UNTUK PENGOBATAN DIABETES MELLITUS SECARA IN VITRO DAN IN VIVO
Total View This Week0
Institusion
Universitas Ngudi Waluyo
Author
Dian Wijayanti, Reta
Subject
RS Pharmacy and materia medica 
Datestamp
2023-11-06 01:17:13 
Abstract :
Latar Belakang : Diabetes Mellitus (DM) adalah penyakit gangguan metabolik dengan kadar glukosa darah lebih dari normal, kadar glukosa darah postprandial ? 200 mg/dL dan kadar glukosa darah puasa ? 126 mg/dL . Artikel ini bertujuan untuk mengkaji senyawa aktif berbagai tanaman herbal yang dapat digunakan sebagai obat antidiabetik secara in vitro dan in vivo. Metode : Metode yang digunakan adalah literatur review 7 artikel, 6 artikel Internasional Terakreditasi dan 1 artikel Nasional Terakreditasi, menggunakan google scholar, DOAJ, sinta, sciencedirect dan elsevier Hasil : Hibiscus surattensis (alkaloid, triterpenoid, flavonoid, tanin, saponin, kuinon) secara in vitro IC50 >5000 ppm, 3888,34 ppm dan 27,78±0,86 ?g/mL, in vivo dosis (150 dan 300 mg) menghambat ?-glukosidase. Ruellia tuberosa (alkaloid, triterpenoid/steroid, flavonoid, fenol, saponin, kumarin, kuinon) secara in vitro dan in vivo IC50 140±53 ?g/mL dan penurunan glukosa 399 ± 82,7 mg/dl menjadi 114±21,3 mg/dl dengan menghambat ?-amilase. Melia azedarach (alkaloid, kaempferol, resin, tanin, triterpene kuilon) secara in vitro menghambat PTP-1B sebesar 57,6% dan 23,4%, meningkatkan serapan glukosa sebesar 19,7% dan 23,4% dan secara in vivo menurunkan glukosa darah sebesar 15,8% dan 20,8%. Balanites aegyptiaca (saponin dan flavonoid) secara in vitro dan in vivo IC50 23,14±1,08 g/mL dan 3,12±0,17 ?g/mL, menurunkan kadar glukosa 46,14% dan 51,39% dengan menghambat ?-glucosidase. Artocarpus altilis (saponin, tanin, flavonoid) secara in vitro dan in vivo hasil IC50 6,79 ?g/mL dan masing- masing ekstrak menurunkan glukosa menjadi 166,2±30,89 mg/dl, 179,4±25,47 mg/dl dan 171,8±43,22 mg/dl dengan menghambat enzim ?-glukosidase. Simpulan : Kandungan zat aktif tanaman herbal yaitu flavonoid, alkaloid, triterpenoid, resin, saponin dan tanin diidentifikasi memiliki efek farmakologis sebagai pengobatan antidiabetes menggunakan metode secara in vitro dan in vivo dengan penghambatan, hasil penurunana kadar glukosa darah dan dosis yang berbeda pada masing-masing tanaman. Kata Kunci : Herbal, Diabetes Mellitus, In Vitro, In Vivo 
Institution Info

Universitas Ngudi Waluyo