Institusion
Universitas Ngudi Waluyo
Author
Setiana, Dwi Agnes
Maryanto, Sugeng
Mulyasari, Indri
Subject
R Medicine (General)
Datestamp
2021-07-30 03:00:30
Abstract :
Latar belakang: Stunting merupakan salah satu akibat yang muncul dari keadaan
kekurangan zat gizi yang berlangsung lama. Salah satu dari zat gizi tersebut
adalah protein. Asupan protein hewani dan nabati yang defisit akan berdampak
pada terhambatnya pertumbuhan.
Tujuan : Mengetahui hubungan antara asupan protein hewani dan nabati dengan
kejadian stunting pada anak usia 3-5 tahun di Desa Penawangan Kecamatan
Pringapus Kabupaten Semarang.
Metode : Studi korelasi dengan pendekatan cross-sectional. Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh ibu dan anak usia 3-5 tahun di Desa Penawangan
Kecamatan Pringapus, Kabupaten Semarang. Didapatkan sampel 64 anak dengan
metode proportional random sampling. Cara pengambilan data menggunakan
microtoice, timbangan injak dan FFQ semi kuantitatif. Analisis bivariat
menggunakan uji spearman rho (?= 0,05).
Hasil : Asupan protein hewani paling banyak dalam kategori defisit berat yaitu
sebanyak 39,1% , kategori defisit sedang 1,6 %, kategori defisit ringan 3,1%,
kategori normal 37,5%, kategori lebih 18,8%. Asupan protein nabati paling
banyak dalam kategori defisit berat yaitu sebanyak 51,6% , kategori defisit sedang
32,8 %, kategori defisit ringan 14,1%, kategori normal 1,6%. Kejadian stunting
sebanyak 33 anak (51,6%) dan tidak stunting 31 anak (48,4%). Ada hubungan
antara asupan protein hewani dengan kejadian stunting (p= 0,0001, r= 0,798). Ada
hubungan antara asupan protein nabati dengan kejadian stunting (p =0,0001, r=
0,560).
Simpulan : Ada hubungan antara asupan protein hewani dan nabati dengan
kejadian stunting pada anak usia 3-5 tahun di Desa Penawangan Kecamatan
Pringapus Kabupaten Semarang.