Institusion
Universitas Ngudi Waluyo
Author
Maulinda Rahma, Tasya
Sunnah, Istianatus
Subject
RS Pharmacy and materia medica
Datestamp
2021-09-06 03:20:21
Abstract :
Latar Belakang : Infeksi adalah masalah kesehatan yang salah satunya
disebabkan oleh bakteri. Terdapat dua golongan bakteri penyebab penyakit yaitu
bakteri gram positif (Staphylococcus aureus) serta bakteri gram negatif
(Escherichia coli dan Pseudomonas aeruginosa). Daun sirih merah (Piper
crocatum) merupakan salah satu tanaman penghasil metabolit sekunder yang
memiliki aktivitas antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji aktivitas
antibakteri ekstrak daun sirih merah terhadap bakteri gram positif dan negatif
berdasarkan pelarut dan diameter hambatnya.
Metode : Metode penelitian menggunakan literatur review pada 5 jurnal yang
terdiri dari 1 jurnal internasional dan 4 jurnal nasional. Analisis data dengan
membandingkan aktivitas antibakteri ekstrak daun sirih merah terhadap bakteri
Staphylococcus aureus (gram positif) serta Escherichia coli dan Pseudomonas
aeruginosa (gram negatif) berdasarkan pelarut dan diameter hambatnya.
Hasil : Ekstrak daun sirih merah (Piper crocatum) diperoleh melalui proses
maserasi dan fraksinasi. Etanol 70-80% adalah ekstrak dengan daya hambat baik
yaitu dengan diameter 7,6-27,9 mm (E. coli), 17,3-20,7 mm (S.aureus), dan 13,16
mm (P. aeruginosa) sedangkan etanol 96% sangat baik untuk penghambatan
bakteri E. coli (12 mm). Pada penghambatan pertumbuhan bakteri, fraksinasi
lebih efektif daripada maserasi dengan etil asetat sebagai pelarut yang efektif.
Fraksi etil asetat 0,0015% daya hambatnya lebih baik daripada fraksi metanol, air
dan heksana dengan kandungan senyawa metabolit yaitu flavonoid dan tanin yang
berperan sebagai antibakteri. Diameter hambat fraksi etil asetat 0,0015% terhadap
bakteri E. coli adalah 9 mm dan S. aureus adalah 13 mm.
Kesimpulan : Ekstrak daun sirih merah mampu memberikan penghambatan
terhadap bakteri gram positif dan gram negatif. Ekstrak etanol daun sirih merah
mengandung senyawa metabolit sekunder sebagai antibakteri seperti alkaloid,
flavonoid, polifenol, kuinon, saponin, glikosid, steroid/triterpenoid, tanin serta
antrakuinon
9
Kata Kunci : Daun sirih merah, antibakteri, Staphylococcus aureus, Escherichia
coli, Pseudomonas aeruginosa