Abstract :
Latar Belakang : Bawang putih merupakan tumbuhan yang memiliki senyawa
metabolit sebagai antioksidan. Tingkat kepolaran pelarut mempengaruhi
penyarian metabolit. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi aktivitas
antioksidan ekstrak metanol dan etanol bawang putih (Allium sativum)
menggunakan metode DPPH dan kandungan senyawa metabolitnya.
Metode : Penelitian ini merupakan studi literatur menggunakan 5 artikel
internasional dan nasional yang memiliki tema tentang kajian aktivitas
antioksidan bawang putih (Allium sativum), menggunakan berbagai metode uji
antioksidan dan pelarut yang berbeda. Data yang diperoleh berupa perbandingan
aktivitas antioksidan pada semua artikel menggunakan pelarut metanol dan etanol
yang diuji daya antioksidannya menggunakan metode DPPH.
Hasil : Ekstrak bawang putih memiliki aktivitas penangkapan radikal bebas
DPPH. Terdapat perbedaan aktivitas antioksidan pada ekstrak etanol memiliki IC 50
dari 10,61 mg/ml sampai 20,2186 ± 0,0993 ppm kategori sangat kuat. Pada
ekstrak metanol memiliki % penangkapan radikal 61,59 ± 1,58 % dan SC 50 455,51
± 2,22 ?g/ml kategori sedang hingga lemah dan terdapat senyawa fenolik tertinggi
92,2222 ±1.8201 mg GAE / g dan flavonoid tertinggi 14,4833 ± 0,5991 mg QE /g.
Pelarut mempengaruhi penyarian metabolit meskipun kandungan senyawa sama,
tetapi memberikan kadar dan aktivitas antioksidan berbeda.
Kesimpulan : Ekstrak etanol bawang putih (Allium sativum) memiliki aktivitas
antioksidan kuat berdasarkan nilai IC 50 dan ekstrak metanol memiliki aktivitas
antioksidan sedang hingga lemah berdasarkan % penangkapan radikal dan SC 50 .
Senyawa metabolit yang terkandung dalam ekstrak etanol dan metanol bawang
putih adalah senyawa fenol dan flavonoid yang bertindak sebagai antioksidan.
9
Kata Kunci : Antioksidan, Bawang Putih, Metanol, Etanol, DPPH.