Abstract :
Pandemi COVID-19 menimbulkan banyak dampak global
diantaranya masalah kesehatan, ekonomi, dan masalah psikologis. Dampak
psikologis tidak hanya dirasakan oleh masyarakat, namun juga dialami oleh petugas
kesehatan tak terkecuali perawat. Bertugas di garda depan menghadapi virus dengan
pengalaman dan keterbatasan yang ada mengakibatkan kecemasan dan ketegangan.
Selain dampak psikologis yang dirasa, perawat juga mengalami penurunan kualitas
tidur selama pandemi ini. Kecemasan dan kualitas tidur yang buruk akan menurunkan
imunitas. Oleh karena itu kecemasan dan kualitas tidur perawat menjadi bahasan
menarik untuk diteliti. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tingkat
kecemasan dan kualitas tidur perawat selama merawat pasien COVID-19 di RSUD
Temanggung.
Metode: Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan cross
sectional dan menggunakan alat ukur kuesioner dalam bentuk formulir google.
Tehnik pengambilan sampel yang digunakan adalah Total sampling, dengan total
responden 62 orang.
Hasil: Hasil penelitian didapatkan dari 62 responden 45,2% mengalami kecemasan
ringan, kecemasan sedang 16,1%, dan hanya sebagian kecil mengalami kecemasan
berat (3,2%). Sedangkan untuk kualitas tidur 62,9% responden memiliki kualitas
tidur baik, dan 37,1% dengan kualitas tidur buruk.
Simpulan: Perbedaan fase pandemi saat pengambilan data memungkinkan perawat
bangsal isolasi COVID-19 di RSUD Temanggung sudah mulai beradaptasi secara
psikologis dan fisik. Tersedianya kelengkapan APD, pengetahuan, pengalaman
dalam merawat pasien COVID-19 mendukung pengelolaan psikologis dan kondisi
fisik para perawat.