Abstract :
Stigma mempengaruhi sikap masyarakat terhadap penderita
covid 19. Orang yang terinfeksi virus covid 19 bukan disebabkan karena perilaku
yang berkaitan dengan aib, sehingga tidak perlu dikucilkan atau dijauhi. Stigma
negatife kepada penderita positif covid 19 harus dianulir dengan literasi kesehatan
yang optimal. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan stigma covid
19 dengan pelaksanaan protokol kesehatan pada pekerja pabrik di Bergas.
Metode: Metode penelitian dengan observasional kuantitatif dengan
menggunakan design penelitian cross sectional. Populasi dalam penelitian ini
adalah pekerja pabrik di Bergas. Teknik yang digunkan untuk pengambilan
sampel kasus adalah purposive sampling Alat ukur penelitian ini menggunakan
kuesioner dengan 70 responden. Analisis data yang digunakan adalah uji chi
square.
Hasil: Pekerja pabrik yang tidak diberi stigma dan melakukan protokol kesehatan
memiliki persentase sebesar 95,6 % (43 orang), pekerja pabrik yang diberi stigma
dan melakukan pelaksanaan protokol kesehatan memiliki persentase sebesar 92,0
% (23 orang). Sedangkan pada pekerjaa pabrik yang tidak diberi stigma dan tidak
melakukan protokol kesehatan memiliki persentase sebesar 4,4 % (2 orang) dan
8,0 % (2 orang) memiliki stigma buruk dan protokol kesehatan yang kurang.
Simpulan: Tidak ada hubungan stigma covid 19 dengan pelaksanaan protokol
kesehatan pada pekerja pabrik di Bergas dengan signifikansi 0,613
Saran: Perawat dapat memberikan pendidikan kesehatan mengenai pentingnya
protokol kesehatan pada masa pandemic covid 19.