Abstract :
:Perubahan pola tidur pada remaja adalah salah satu gejala yang
mengarah kepada insomnia. Salah satu faktor yang berpengaruh terhadap
insomnia karena rendahnya kualitas sleep hygiene yang meliputi aspek perilaku,
lingkungan, dan kebiasaan tidur.
Tujuan : Mengetahui hubungan antara sleep hygiene dengan kejadian insomnia
pada remaja di kelurahan Pudakpayung.
Metode : Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelatif dengan
pendekatan cross sectional. Populasi remaja yang digunakan adalah seluruh
remaja berusia 12 ? 22 tahun bertempat tinggal di kelurahan Pudakpayung
sebanyak 480 orang.Teknik sampling yang digunakan adalah proportionate
random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 83 orang.Untuk alat
pengumpulan data menggunakan kuesioner.Analisis data yang digunakan adalah
ujiSpearman.
Hasil :Hasil penelitian menunjukkan mayoritas remaja memiliki kualitas sleep
hygiene buruk yaitu sebanyak 43 (51,8%) responden dan mayoritas remaja
mengalami insomnia berat yaitu sebanyak 44 (53,0%) responden.
Simpulan : Hasil uji Spearmanmendapatkan nilai p-value = 0,000<? (0,05).yang
menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara sleep hygiene dengan
kejadian insomnia pada remaja
Saran : diharapkan remaja meningkatkan kualitas sleep hygiene seperti berhenti
mengkonsumsi kopi, menghindari hal yang membuat terjaga, dan tidak
menggunakan tempat tidur untuk kegiatan lain