Abstract :
Bayi dengan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) merupakan
masalah yang perlu mendapat perhatian, karena memiliki resiko mortalitas dan
morbiditas yang tinggi, sehingga perlu dilakukan perawatan khusus seperti dengan
memberikan posisi yang tepat. Pemberian posisi semipronasi dengan nesting
merupakan intervensi yang penting bagi optimalisasi fungsi sistem organ pada
bayi berat lahir rendah. Berdasarkan data di RSUD Temanggung pada tahun 2019
dari 1083 kelahiran bayi, 257 kelahiran dengan BBLR atau sebesar 23,73%.
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui perbedaan saturasi oksigen dan
denyut jantung bayi sebelum dan sesudah diberikan posisi semipronasi dengan
nesting pada bayi berat lahir rendah di RSUD Kabupaten Temanggung.
Metode: Metode penelitian dengan Penelitian ini menggunakan pendekatan
kuantitatif, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pre-experiment.
Desain yang digunakan dalam penelitian ini One Group pretest-posttest design.
Populasi adalah semua BBLR di RSUD Temanggung dengan teknik accidental
sampling dengan jumlah sampel yaitu 20 responden. Alat ukur penelitian
menggunakan checklist. Analisa data yang digunakan adalah uji wilcoxon dan t-
test dependent
Hasil: Ada perbedaan saturasi oksigen (p value 0,000 dan Z Score 4,308) dan
denyut jantung (p value 0,000) bayi sebelum dan sesudah diberikan posisi
semipronasi dengan nesting pada Bayi Berat Lahir Rendah di RSUD Kabupaten
Temanggung.
Simpulan: Pemberian posisi semipronasi dan nesting berpengaruh terhadap
saturasi oksigen pada bayi berat lahir rendah dengan besar pengaruh 4,3 kali, dan
mempengaruhi frekuensi denyut jantung bayi.
Saran: Perawat dapat mengembangkan hasil penelitian ini dengan memberikan
intervensi pada bayi berat lahir rendah untuk meningkatkan respon fisiologi bayi
terutama pada saturasi oksigen dan frekuensi denyut jantung