Abstract :
Latar Belakang: Tabir surya merupakan senyawa yang dapat menyerap atau
memantulkan sinar sehingga dapat mencegah gangguan pada kulit akibat paparan
langsung sinar UV. Beberapa tanaman yang berpotensi sebagai tabir surya alami yaitu
tanaman jagung (Zea mays L.), bangkal (Nauclea subdita), sirsak (Annona muricata
L), kecombrang (Etlingera elatior) dan dadap serep (Erythrina subumbrans).
Metode: Penelitian dilakukan dengan metode review artikel menggunakan lima artikel
terdiri dari artikel.
Hasil: Nilai SPF dan kategori daya proteksi menunjukkan bahwa pada ekstrak kulit
batang bangkal konsentrasi 0,025% 0,05% dan 0,1% memiliki nilai SPF 10, 15 dan 29
(maksimal-ultra). Ekstrak buah sirsak konsentrasi 3% dan 5% memiliki nilai SPF 12,24
dan 17,247 (maksimal-ultra). Ekstrak daun kecombrang (fraksi n-heksan konsentrasi
0,02% dan 0,1% memiliki nilai SPF 11,700 dan 17,579 (maksimal-ultra). Ektrak dadap
serep konsentrasi 0,05%, 0,075% dan 0,1% memiliki nilai SPF 11.47, 17.05 dan 21.93
(maksimal-ultra). Kandungan aktif terkandung yang berperan sebagai tabir surya yaitu
senyawa fenolik, polifenol, flavonoid, tanin dan vitamin C. Kepolaran senyawa
bioaktif yang terkandung dalam ekstrak diatas dapat diekstraksi dengan pelarut yang
bersifat polar dan non polar.
Simpulan: Ekstrak tanaman memiliki daya proteksi dengan nilai SPF kategori
maksimal hingga ultra pada tanaman ekstrak kulit batang bangkal, buah sirsak, daun
kecombrang fraksi n-heksan dan dadap serep. Senyawa bioaktif yang terkandung dari
kelima ekstrak tanaman tersebut yang berperan sebagai tabir surya adalah senyawa
fenolik, polifenol, flavonoid, tanin dan vitamin C. Polaritas pelarut mempengaruhi nilai
SPF dan kategori daya proteksi.
Kata Kunci: Bahan Alam, Ekstrak, Tabir Surya, SPF