Abstract :
Kualitas tidur mencakup aspek kuantitatif dari tidur, seperti
durasi tidur, latensi tidur serta aspek subjektif dari tidur. Seseorang yang
mengalami masalah tidur akan mempengaruhi kualitas tidurnya. Sleep Hygiene
merupakan kecenderungan yang dapat mempengaruhi kualitas tidur meliputi
kebiasaan tidur seperti jadwal tidur dalam sehari, aktivitas fisik, penggunaan
alkohol, nikotin dan kafein dapat memengaruhi kualitas tidur.
Tujuan : Mengetahui hubungan antara sleep hygiene dengan kualitas tidur pada
remaja di Desa Pagersari
Metode : Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelatif dengan
pendekatan cross sectional. Populasi remaja yang digunakan adalah seluruh
remaja berusia 12-19 tahun sebanyak 596 orang. Teknik sampling yang digunakan
adalah proportionate random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 240
orang. Alat pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisis data yang
digunakan adalah uji Kendall-tau.
Hasil : Hasil penelitian menunjukkan mayoritas remaja memiliki sleep hygiene
buruk yaitu sebanyak 88 (36,7%) responden dan mayoritas remaja mengalami
kualitas tidur buruk yaitu sebanyak 157 (65,4%) responden.
Simpulan : Hasil uji statistic menggunakan Kendall-tau dengan nilai p = 0,000 <
? 0,05 maka menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara sleep hygiene
dengan kualitas tidur pada remaja dengan correlation coefficient 0,517, arah
korelasi positif menunjukkan bahwa semakin baik sleep hygiene maka semakin
baik pula kualitas tidur.
Saran : diharapkan remaja dapat meningkatkan sleep hygiene seperti menghindari
hal-hal yang dapat membuat terjaga serta tidak menggunakan tempat tidur untuk
kegiatan selain tidur.