Abstract :
Latar belakang : Kelompok ibu hamil rentan tehadap permasalahan kekurangan gizi di Indonesia. Permasalahan gizi yang paling umum dialami oleh ibu hamil adalah anemia dan Kurang Energi Kronik (KEK), kelompok ini paling mudah
menderita gangguan kesehatan atau rentan karena kekurangan gizi. Hal ini berdampak terhadap kesehatan dan keselamatan ibu dan bayi serta kualitas bayi yang dilahirkan. Kondisi ibu hamil Kurang Energi Kronik (KEK) berisiko menurunkan kekuatan otot yang membantu proses persalinan, sehingga dapat mengakibatkan terjadinya partus lama dan perdarahan pasca salin, bahkan kematian ibu. Risiko pada bayi dapat mengakibatkan terjadi kematian janin (keguguran), premature, lahir cacat, Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) bahkan kematian bayi. Penelitian ini dilakukan pada ibu hamil di area kerja Puskesmas Gebang, Mayoritas masyarakat Gebang bermata pencaharian sebagai nelayan, sehingga pendapatan bergantung dari hasil laut dengan tingkat pendidikan, penghasilan kelarga, kualitas gizi yang rendah maka diperlukan kajian dalam mengukur karakteristik Usia ibu hamil, Usia kehamilan, Paritas, Pendidikan, Pekerjaan dan Pendapatan.yang mengalami KEK sehingga dapat dijadikan populasi kunci dalam evaluasi dan pelayanan kebidanan di periode berikutnya.
Metode: Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode penelitian deskriptif melalui pendekatan kuantitatif. Penelitian dilakukan dengan mengamati data sekunder terkait ibu hamil yang tersedia di Puskesmas Gebang.
Hasil : Hasil penelitian terhadap 145 data ibu hamil yang mengalami KEK pada tahun 2023 menunjukan hasil tertinggi sebagai berikut: usia 26-30 tahun 45±31,03%, Usia kehamilan 6-10 minggu 61±42,07%, Populasi paritas multipara 81 ±55,86%, Jenjang pendidikan Sekolah Dasar 49±33,79%, Profesi ibu rumah tangga 128±88,27%, Pendapatan keluarga ±1.500.000 127±87,59%.
Simpulan : Kesimpulan penelitian ini adalah kakrateristik ibu hamil yang mengalami kejadian Kurang Energi Kronik berkaitan dengan dominasi populasi kelompok paritas multipara, tingkat pendidikan, pendapatan keluarga, usia kehamilan yang rendah namun berada pada rentang usia produktif sehingga di perlukan upaya peningkatan pengetahuan ibu hamil dan keluarga terhadap kualitas gizi oleh Puskesmas Gebang.