Abstract :
Latar belakang : Permasalahan kependudukan baik secara kuantitas maupun kualitas, mendasari pertimbangan untuk mengelola reproduksi masyarakat. Besarnya jumlah penduduk, cepatnya pertumbuhan penduduk, tidak meratanya persebaran penduduk, rendahnya kualitas penduduk, dan besarnya komposisi penduduk usia produktif, merupakan issue-issue yang harus diselesaikan bersama. Bonus demografi dari rangkaian masalah kependudukan dan dinamika dalam sistem reproduksi juga turut menyumbang konflik dalam pengaturan pertumbuhan penduduk dalam suatu Negara. Salah satu upaya BKKBN dalam melakukan pengendalian fertilitas yaitu dengan mengikuti Program Keluarga Berencana (KB). KB adalah upaya untuk mengatur jumlah dan kelahiran anak, melalui promosi, perlindungan yang sesuai dengan hak reproduksi wanita untuk mewujudkan keluarga yang berkualitas
Tujuan : Untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pemilihan alat kontrasepsi bawah kulit (AKBK).
Metode : Penelitian ini merupakan jenis kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah pasangan usia subur di puskesmas Suruh Kabupaten Semarang, teknik pengambilan sampel menggunakan accidental yang berjumlah 273 responden, pengambilan populasi menggunakan rumus slovin 5% yaitu 84 responden, instrumen yang digunakan adalah kuesioner, data dianalisis dengan Uji chi-square dan olah diolah menggunakan SPSS statistik 22.
Hasil: Ada hubungan antara umur pada pemilihan alat kontrasepsi bawah kulit (AKBK) di Puskesmas Suruh Kabupaten Semarang (valulel = 0,046 ? 0,05). Ada hubungan antara pendidikan pada pemilihan alat kontrasepsi bawah kulit (AKBK) di Puskesmas Suruh Kabupaten Semarang ( p value = 0,047 ? 0,05). Tidak ada hubungan antara pekerjaan pada pemilihan alat kontrasepsi bawah kulit (AKBK) di Puskesmas Suruh Kabupaten Semarang ( p value = 0,279 ? 0,05). Ada hubungan antara pengetahuan pendidikan pada pemilihan alat kontrasepsi bawah kulit (AKBK) di Puskesmas Suruh Kabupaten Semarang (p value = 0,017 ? 0,05).
Simpulan : Tidak ada hubungan antara pekerjaan dengan pemilihan alat kontrasepsi bawah kulit (AKBK), ada hubungan antara umur, pendidikan dan paritas, pendidikan dengan pemilihan alat kontrasepsi bawah kulit (AKBK).