Abstract :
Tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber antioksidan
adalah kelor. Ekstrak kelor perlu dibuat sediaan emulgel untuk meningkatkan
potensinya sebagai antioksidan. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis
pengaruh perbedaan variasi konsentrasi gelling agent terhadap karakteristik fisik
emulgel ekstrak daun kelor (Moringa oleifera Lamk.) dan aktivitas antioksidan
sediaan emulgel ekstrak daun kelor menggunakan metode DPPH dengan
parameter IC 50 .
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental. Emulgel dibuat
dengan variasi konsentrasi gelling agent yaitu karbopol-940 F1 (0,25%), F2
(0,75%), dan F3 (1%). Emulgel dilakukan pemeriksaan fisik berupa organoleptik,
homogenitas, pH, daya sebar, daya lekat, viskositas dan sentrifugasi. Aktivitas
antioksidan dengan parameter IC 50 diuji menggunakan spektrofotometer UV-Vis
dengan metode DPPH, analisis data menggunakan SPSS.
Hasil: Uji organoleptik F1 berwarna hijau muda warna semakin pekat dan
memiliki bentuk semakin kental setiap penambahan konsentrasi, tekstur yang
lembut, memiliki bau khas ekstrak. pH F1 sampai F3 memiliki nilai rentang
4,64±0,177-7,87±0,037. Daya sebar F1 sampai F3 memiliki nilai rentang
5,1±0,173-5,8±0,65cm. Daya lekat F1 sampai F3 memiliki nilai rentang
0,5±0,401-0,6±0,057detik. Homogenitas ketiga sediaan menunjukkan hasil
homogen. Viskositas F1 sampai F3 memiliki nilai rentang 266±57,735-
15,633±4349cp. Sentrifugasi ketiga sediaan tidak menunjukkan pemisahan fase.
Aktivitas antioksidan ekstrak dan sediaan emulgel memiliki nilai IC 50
14,059±4,147 dan pada F1 22,226±1,849, F2 38,426±3,454, dan F3 36,548±3,711
ppm. Perbedaan hasil tersebut disebabkan oleh pengaruh konsentrasi karbopol-
940 yang berbeda.
Kesimpulan: Variasi konsentrasi karbopol-940 tidak berpengaruh terhadap
homogenitas, namun berpengaruh terhadap pH, daya sebar, daya lekat, dan
viskositas. Aktivitas antioksidan sediaan emulgel memiliki memiliki kategori
antioksidan sangat kuat.