Abstract :
Latar Belakang : Bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR) adalah bayi yang lahir dengan berat kurang dari 2500 gram, tanpa memandang usia kehamilan. Bayi dengan berat badan lahir rendah memiliki risiko lebih tinggi morbiditas, mortalitas, penyakit kronis, dan keterlambatan pertumbuhan dibandingkan bayi dengan berat badan lahir normal. Prevalensi BBLR di Indonesia sebesar 10,2% kasus, di Provinsi Jawa Tengah (4,6%). Hasil studi pendahuluan yang dilakukan diketahui bahwa data yang diperoleh dari Puskesmas Bergas dari bulan Januari sampai Desember 2023 bayi lahir sebanyak 837 dengan jumlah BBLR sebanyak 70 (8,4%) kasus.
Tujuan : Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian Berat Bayi Lahir Rendah di wilayah Puskesmas Bergas.
Metode : Jenis penelitian menggunakan rancangan observasi analitik dengan desain Case Control. Populasi dalam penelitian ini adalah jumlah bayi seluruh kelahiran bayi dengan jumlah 837 bayi lahir. Jumlah sampel sebanyak 140 responden dengan perbandingan 1 kasus : 1 kontrol. Pada kelompok kasus menggunakan total sampling yaitu sejumlah 70 bayi dengan BBLR. Pada kelompok kontrol menggunakan simple random sampling sejumlah 70 bayi dengan berat normal, variabel penelitian ini pekerjaan, usia gestasi, dan status gizi ibu. Instrumen data menggunakan lembar observasi data kohort laporan KIA ibu dan bayi lahir diWilayah Puskesmas Bergas. Analisis data menggunakan analisis univatiat (distribusi frekuensi) dan analisis bivariat (chi square).
Hasil : Analisis univariat didapatkan sebagian besar ibu bekerja terdapat 76 (54,3%), usia gestasi bayi cukup bulan (?37 minggu) terdapat 97 (69,3%), dan status gizi KEK 119 (85,0%). Hasil analisis bivariat didapatkan hasil tidak ada pengaruh pekerjaan ibu dengan kejadian BBLR (p value = 0,235). Sedangkan usia gestasi dan status gizi ibu didapatkan hasil terdapat pengaruh terhadap kejadian BBLR (p value = 0,000 dan 0,000).
Simpulan : Faktor yang berpengaruh terhadap kejadian BBLR adalah usia gestasi bayi cukup bulan (?37 minggu) serta status gizi ibu pada masa kehamilan berpengaruh terhadap kejadian BBLR. Kelahiran bayi diharapkan lahir dengan usia gestasi cukup bulan agar dapat menghindari risiko terjadinya BBLR, dan diharapkan pada saat hamil LILA ? 23,5 cm atau tidak mengalami KEK.