Abstract :
Latar Belakang : Di Indonesia masalah rendahnya cakupan ASI eksklusif karena rendahnya pengetahuan ibu dan pekerjaan ibu. Di Desa Leyangan cakupan ASI berada pada peringkat terendah ke 2 dengan cakupan 51% sehingga belum mencapai target 65% yang telah di tetapkan. 6 dari 10 ibu yang memiliki bayi usia 7-12 bulan di Desa Leyangan tidak ASI eksklusif. Dengan alasan ASI tidak langsung keluar dan ibu bekerja sehingga tidak memberikan ASI Eksklusif kepada bayinya. 4 dari 10 lainnya memberikan ASI eksklusif karena ibu memiliki pemahaman tentang ASI eksklusif.
Tujuan : Untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dan pekerjaan dengan pemberian ASI eksklusif di Desa Leyangan Kecamatan Ungaran Timur.
Metode : Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian berjumlah 40 orang ibu memiliki bayi usia 7-12 bulan. Teknik pengambilan sampel penelitian menggunakan teknik total sampling. Alat pengumpulan data menggunakan kuesioner. Data dianalisis menggunakan rumus uji chi-square.
Hasil : Dari 40 responden ibu yang memiliki bayi usia 7-12 bulan diketahui sebagian besar ibu memiliki kategori pengetahuan kurang sejumlah 18 responden (45,0%) dengan ASI Eksklusif sejumlah 1 responden (5,6%) dan 17 responden dengan kategori tidak ASI Eksklusif. Kemudian 40 responden kategori ibu bekerja berjumlah 24 responden (66.7%) dengan kategori ASI Eksklusif yaitu 4 responden (16,7%) dan kategori tidak ASI Eksklusif sejumlah 34 responden (50,0%). Hasil uji chi-square menunjukkan nilai p value = 0,001 bahwa ada hubungan pengetahuan dengan pemberian ASI Eksklusif dan hasil uji chi-square menunjukkan nilai p value =0,003 bahwa ada hubungan pekerjaan dengan pemberian ASI Eksklusif
Simpulan : Ada hubungan antara pengetahuan dan pekerjaan dengan pemberian ASI Eksklusif di Desa Leyangan Kecamatan Ungaran Timur.