Abstract :
Belakang: Penyimpanan obat merupakan hal yang harus diperhatikan karena
mempengaruhi kualitas obat. Masyarakat dalam penyimpanan obat lebih mengenal
Expired Date (ED) dibandingkan Beyond Use Date (BUD). Tujuan penelitian ini
untuk menganalisis hubungan tingkat pengetahuan BUD dan penyimpanan obat
oleh pasien yang mendapatkan obat dari Puskesmas Lerep Kabupaten Semarang
dengan karakteristik pasien.
Metode: Desain penelitian ini dilakukan dengan pendekatan cross-sectional
menggunakan instrumen kuesioner. Sampel yang digunakan adalah sebanyak 100
pasien rawat jalan yang mendapatkan obat dari Puskesmas Lerep. Teknik
pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Analisis data hubungan
antara tingkat pengetahuan BUD dan penyimpanan obat dengan karakteristik pasien
dianalisis menggunakan bivariat yaitu uji chi-square.
Hasil: Data hasil penelitian menunjukkan persentase tingkat pengetahuan BUD
pasien kategori kurang (46%), cukup (28%), dan baik (26%), sedangkan tingkat
pengetahuan pasien tentang penyimpanan obat kategori kurang (34%), cukup
(32%) dan baik (34%). Hasil analisis chi-square menunjukkan hubungan antara
tingkat pengetahuan BUD dengan jenis kelamin (p-value 0,677 > 0,05), usia (p-
value 0,291 > 0,05), pendidikan terakhir (p-value 0,001 < 0,05), dan pekerjaan (p-
value 0,000 < 0,05). Hubungan antara tingkat pengetahuan tentang penyimpanan
obat dengan jenis kelamin (p-value 0,733 > 0,05), usia (p-value 0,752 > 0,05),
pendidikan terakhir (p-value 0,000 < 0,05), dan pekerjaan (p-value 0,059 > 0,05).
Simpulan: Hasil penelitian disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan oleh pasien
yang mendapatkan obat dari Puskesmas Lerep Kabupaten Semarang tentang BUD
dan penyimpanan obat dalam kategori kurang. Terdapat hubungan antara tingkat
pengetahuan BUD dengan pendidikan terakhir dan pekerjaan, serta terdapat
hubungan antara tingkat pengetahuan penyimpanan obat dengan pendidikan
terakhir.