Abstract :
Kanker paru-paru merupakan penyebab kematian urutan kedua
akibat kanker di dunia. Prevalensi di Indonesia pada tahun 2022 mencapai 9.5%, di
kota Semarang 2018 kanker paru-paru sebanyak 182 kasus. Peran kemoterapi
dalam pengobatan kanker telah mengalami perubahan signifikan dari paliatif
menjadi kuratif, pengobatan ini dapat memperpanjang angka harapan hidup pasien,
biasanya berupa obat sitostatika. Tujuan penelitian untuk menganalisis ketepatan
regimen obat sitostatika kanker paru-paru di Rumah Sakit di RSI Sultan Agung
Semarang.
Metode : Penelitian dilakukan secara non eksperimental dengan metode deskriptif
yang bersifat retrospektif dengan data rekam medik pasien kanker paru-paru di
Rumah Sakit di RSI Sultan Agung Semarang periode Januari - Desember 2023.
Teknik Total sampling dengan 13 sampel yang memenuhi kriteria inklusi. Analisis
ketepatan regimen dan terapi paliatif menggunakan National Comprehensive
Cancer Network Guidelines (NCCN) dan pedoman nasional pelayanan kedokteran
tatalaksana kanker paru Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2023.
Hasil : Karakteristik pasien kanker paru-paru jenis kelamin laki-laki (69%) jenis
kelamin perempuan (23%). Usia muda (23%) pertengahan (54%) lanjut usia (23%).
Kemoterapi yang digunakan yaitu meliputi paklitaksel + carboplatin (77%),
gemzikal + novelbin (15%) dan doxorubicin + holoxane (8%). Tepat regimen
sebanyak (100%) dan tepat dosis (100%). Penatalaksanaan chemoteraphy induced
toxicities berupa antiemetik ondansetron difenhidramin ranitidine dan dexametason
untuk mengatasi mual dan muntah, untuk anemia dan leukopemia diberi transfusi
Packed Red Cell (PRC) dan leukogen.
Simpulan : Ketepatan regimen, tepat (100%). Ketepatan dosis obat sitostatika
(100%).