Abstract :
Daun alpukat (Persea americana Mill) salah satu tanaman obat
yang dapat dimanfaatkan untuk pengobatan tradisional dan memiliki kandungan
senyawa metabolit sekunder yaitu flavonoid. Ekstraksi pada penelitian ini
menggunakan metode refluks dikarenakan ekstraksi dengan bantuan pemanasan
dapat menarik metabolit sekunder lebih optimal dan dapat dikendalikan dengan
baik Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh suhu refluks 40°C,
60°C, dan 80°C terhadap kadar flavonoid total.
Metode: Jenis penelitian ini adalah eksperimental diawali dengan ekstraksi
metode refluks dengan pelarut etanol 96%, kemudian dilakukan pengujian
kualitatif dengan metode kromatografi lapis tipis, dengan menggunakan fase
gerak butanol, asam asetat, dan air dengan perbandingan 4:1:5 dan fase diam
menggunakan Silika G60 F254 dengan senyawa pembanding menggunakan
kuersetin. Uji kadar flavonoid total dengan metode AlCl3-Spektrofotometri UV-
Vis. Analisis data menggunakan SPSS 11 dengan menggunakan uji One Way
Anova.
Hasil: Hasil pengujian kromatografi lapis tipis pada ekstrak 40°C, 60°C, dan 80°C
berturut-turut menghasilkan nilai Rf yaitu 0,96; 0,945; 0,935 dengan pembanding
kuersetin 0,89 yang dapat dinyatakan ekstrak mengandung senyawa flavonoid
karena nilai Rf ekstrak mendekati dengan pembanding kuersetin. Pada uji warna
flavonoid ekstrak dinyatakan positif mengandung senyawa flavonoid karena
menghasilkan larutan dengan warna merah kecoklatan. Penetapan kadar flavonoid
total dengan variasi suhu ekstraksi refluks 40°C, 60°C, dan 80°C berturut-turut
adalah 0,40869 gQE/100g, 0,49297 gQE/100g, dan 0,41929 gQE/100g. Hasil
SPSS menunjukan bahwa ada perbedaan signifikan antara ekstrak 40°C,60°C dan
80°C karena nilai signifikan 0,000 yang menunjukkan bahwa P-Value < 0,05.
Kesimpulan: Pada penelitian ini, memiliki nilai kadar flavonoid total pada setiap
ekstrak daun alpukat dan memiliki perbedaan signifikan antara ekstrak 40°C,
60°C dan 80°C.