DETAIL DOCUMENT
Gambaran Penanganan Premenstrual Syndrome Pada Remaja Putri Di Smp Negeri 1 Bawen
Total View This Week0
Institusion
Universitas Ngudi Waluyo
Author
Rani, Ryan Nabela Maha
Subject
RG Gynecology and obstetrics 
Datestamp
2024-11-01 01:41:39 
Abstract :
Latar Belakang : Premenstrual Syndrome (PMS) adalah salah satu gangguan haid dengan sekumpulan gejala berupa gangguan fisik dan mental yang biasanya muncul mulai satu minggu sampai beberapa hari sebelum datangnya haid dan menghilang sesudah haid datang, walaupun kadang berlangsung sampai haid berhenti (Wiarsini, 2023). Penanganan premenstrual syndrome dapat dilakukan dengan delapan cara yaitu mengatur pola makan, farmakologi dan non farmakologi, relaksasi tarik nafas, message atau pijat, kompres air hangat, tidur miring dan yoga. Di Indonesia angka kerjadian premenstrual syndrome terdiri dari 54.89% Prevelensi premenstrual syndrome wilayah provinsi Jawa Tengah secara umum sebanyak 56%, Angka kejadian premenstrual syndrome di kabupaten Semarang sendiri terdapat 2,11% - 3,1% dari jumlah wanita yang mengalami premenstrual syndrome. Hasil wawancara sebagai berikut, mengatakan belum pernah mendapatkan pengetahuan mengenai mengatur pola makan, farmakologi dan non farmakologi, relaksasi tarik nafas, message atau pijat, kompres air hangat, tidur miring dan yoga untuk penanganan nyeri premenstrual syndrome dari guru maupun tenaga kesehatan, sehingga siswi yang mengalami premenstrual syndrome tidak mengetahui cara penanganan nyeri premenstrual syndrome. Tujuan penelitian: Untuk menganalisa gambaran pengetahuan Penanganan Premenstrual Syndrome Pada Remaja Putri Di SMP Negeri 1 Bawen Metode Penelitian : Penelitian ini menggunakan desain deskritif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah siswi kelas VII SMP Negeri 1 Bawen yaitu sejumlah 120 siswi.Teknik sampling pada penelitian ini menggunakan rumus slovin dengan teknik Proportional random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 54 responden. Hasil : Didapatkan sebagian besar responden berada pada kategori melakukan penanganan komplementer dengan relaksasi tarik nafas sebanyak 52 (96,2%), sebagian responden memiliki kategori melakukan penanganan komplementer dengan message atau pijat sebanyak 52 (96,2%), dan sebagian responden memiliki kategori penanganan komplementer dengan yoga sebanyak 52 (96,2%). Simpulan : Sebagian besar responden berada pada kategori melakukan penanganan komplementer dengan responden sebanyak 52 (96,2%). 
Institution Info

Universitas Ngudi Waluyo