Abstract :
Latar Belakang : Tingginya tingkat pertumbuhan penduduk di Indonesia
merupakan salah satu masalah dibidang kependudukan. Program Keluarga
Berencana (KB) merupakan rancangan untuk mengatasi masalah tersebut.
Terdapat beberapa jenis alat kontrasepsi yang memiliki efektivitas tinggi seperti
Intra Uterine Device (IUD). Penerapannya banyak istri yang takut untuk
menggunakan IUD karena beberapa faktor. Hal ini disebabkan karena kurangnya
dukungan suami. Terdapat 4,23% pengguna IUD di Desa Banyubiru pada bulan
Februari 2019 menurut PLKB Kecamatan Banyubiru. Hasil studi pendahuluan
yang dilakukan untuk mengukur dukungan pada 8 responden bahwa terdapat 5
jawaban responden mendukung pemilihan alat kontrasepsi IUD dan 3 jawaban
responden tidak mendukung pemilihan alat kontrasepsi IUD.
Tujuan : Mengetahui hubungan dukungan suami dalam pemilihan alat
kontrasepsi IUD di Desa Banyubiru Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang
Tahun 2019.
Metode : Penelitian ini menggunakan desain case control dengan populasi semua
suami yang memiliki istri akseptor KB aktif dan baru di Desa Banyubiru
Kecamatan Banyubiru dengan sampel 94 responden yang dibagi menjadi
kelompok kasus dan kontrol. Teknik pengambilan sampel menggunakan total
sampling pada kelompok kasus sejumlah 47 responden dan sampling incidental
pada kelompok kontrol sejumlah 47 responden . Instrument yang digunakan yaitu
kuesioner dengan 18 pertanyaan.
Hasil : Data yang diperoleh dilakukan uji chi square dengan hasil p value 0,000 <
? =0,05 dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara dukungan suami
dengan pemilihan alat kontrasepsi IUD di Desa Banyubiru Kecamatan Banyubiru
Kabupaten Semarang Tahun 2019.
Saran : Diharapkan suami untuk meningkatkan partisipasinya dalam pemilihan
alat kontrasepsi.