Abstract :
Latar Belakang : Hipertensi merupakan salah satu penyakit tidak menular, namun berbahaya dan mendapatkan julukan The Silent Killer. Tingginya angka hipertensi yan mempengaruhi kualitas hidup dan kurannya self efficacy dalam diri individu yang menyebabkan kurangnya self care management sehingga menyebabkan terjadinya komplikasi lanjutan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan self efficacy dengan self care management pada penderita hipertensi di Puskesmas Bawen. Metode : Desain penelitian ini deskriptif korelatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi adalah anggota prolanis yang ada di Puskesmas Bawen dengan teknik acidental sampling jumlah sampel sebanyak 80 responden. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner self care manegemen diukur menggunakan Hyepertension Self Management Behavior Questionaire (HSMBQ) dan self efficacy mengunakan instrumen General Self Efficacy (GSE). Analisis data yang diunakan adalah Rank Spearman Rho. Hasil : Sebagian besar penderita hipertensi di Puskesmas Bawen memiliki self efficacy yang baik 52 responden (65%), self care management yan cukup 44 responden (55%). hasil uji spearman menunjukan nilai p value = 0,000 < (0,05) dan nilai r = 0,640 yang diartikan ada hubunan signifikan self efficacy dengan self care management pada penderita hipertensi di Puskesmas Bawen Simpulan : Ada hubungan signifikan self efficacy dengan self care management pada penderita hipertensi di puskesmas bawen. Saran : Diharapkan responden dapat menerapkan self care management dengan baik yaitu dengan melakukan pemeriksaan rutin, patuh penobatan hipertensi serta menerapkan perilaku hidup sehat. Kata Kunci : self efficacy, self care management, hipertensi