Abstract :
Latar Belakang :.Nyeri leher pada mahasiswa menyebabkan rendahnya
konsentrasi belajar. Durasi dan posisi menggunakan gadget diduga menjadi
penyebab nyeri leher mahasiswa.
Tujuan : Mengetahui hubungan durasi penggunaan dan posisi tubuh saat
menggunakan gadget dengan timbulnya nyeri leher (neck pain) pada mahasiswa
di Fakultas Kesehatan Universitas Ngudi Waluyo.
Metode : Desain pada penelitian ini menggunakan deskriptif korelasional dengan
pendekatan cross sectional. Populasi yang diteliti mahasiswa aktif Fakultas
Kesehatan angkatan 2020-2023 Universitas Ngudi Waluyo dengan jumlah sampel
97 mahasiswa diambil dengan mengunakan teknik proportionate random
sampling. Analisis data yang digunakan adalah uji chi square yang diolah dengan
menggunakan program pengolahan data SPSS.
Hasil : Mahasiswa di Fakultas Kesehatan Universitas Ngudi Waluyo sebagian
besar mempunyai durasi penggunaan gadget kategori tinggi (73,2%), posisi
penggunaan gadget kategori buruk (72,2%) dan tidak mengalami nyeri leher
(80,4%). Ada hubungan yang bermakna durasi penggunaan gadget (p value
sebesar 0,038) dan posisi penggunaan gadget (p value sebesar 0,031) dengan
nyeri leher pada mahasiswa di Fakultas Kesehatan Universitas Ngudi Waluyo.
Kesimpulan : Ada hubungan yang bermakna durasi penggunaan dan posisi tubuh
saat menggunakan gadget dengan timbulnya nyeri leher (neck pain) pada
mahasiswa di Fakultas Kesehatan Universitas Ngudi Waluyo.
Saran : Peneliti selanjutnya mengembangkan kuesioner yang digunakan untuk
mengukur durasi dan posisi penggunaan gadget sehingga diperoleh hasil
penelitian yang lebih lengkap.
Kata Kunci : durasi, posisi tubuh menggunakan gadget, timbulnya nyeri leher