Abstract :
L?t?r Bel?k?ng: Faktor maternal, faktor janin, dan faktor prosedur persalinan
faktor penting terjadinya ruptur perineum. Paritas yang dimiliki oleh ibu merupakan
faktor yang berhubungan dengan ruptur perineum saat persalinan begitu pula berat
bayi lahir termasuk faktor risiko yang dapat meningkatkan kejadian robekan
perineum selama persalinan dimana resiko tersebut semakin besar jika berat badan
bayi lahir >3500 gram.
Metode: Des?in peneliti?n case control study. Popul?si peneliti?n seluruh ibu
bersalin di PMB Marusia Inna tahun 2023. Teknik s?mpel total s?mpling seb?ny?k
60 responden. Pengumpul?n d?t? menggun?k?n master data. An?lisis univ?ri?t uji
distribusi frekuensi persentase. Analisis bivariat dengan uji chi square dan analisis
korelasi spearman.
H?sil: Dari 60 ibu bersalin terdapat 45 (75%) ibu mengalami ruptur perineum
dan ibu yang tidak ruptur sebanyak 15 (25%). Ibu primipara 38 (63%), ibu yang
multipara yaitu 22 (37%). Berat bayi lahir ? 3000 gr total 43 (71,7%). Hasil p-value
< 0,05 yaitu 0,000 bermakna terdapat hubungan paritas dengan kejadian ruptur
perineum. Hasil Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) diperoleh nilai signifikansi
sebesar 0.01 < ? (0.05) artinya terdapat hubungan berat badan bayi lahir dengan
kejadian ruptur perineum di PMB Marusia Inna Balikpapan
Simpul?n: Mayoritas ibu bersalin di PMB Marusia Inna mengalami ruptur
perineum, mayoritas adalah primipara, mayoritas berat badan bayi lahir ? 3000gr.
Terdapat hubungan paritas dan berat badan bayi lahir dengan ruptur perineum tahun
2023.
K?t? Kunci:ruptur perineum, paritas, berat badan bayi lahir