Abstract :
Latar Belakang: Bayi prematur dan BBLR memiliki risiko kematian 2 hingga 10
kali lipat lebih tinggi dibandingkan bayi yang lahir cukup bulan dan berat badan
lahir normal. Perawatan Metode Kanguru (PMK) direkomendasikan sebagai
perawatan rutin untuk semua bayi prematur atau bayi dengan BBLR. Berdasarkan
hasil studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Biduk-Biduk Pada Tahun
2022 di tercatat kasus BBLR sebanyak 13 bayi dengan persentase sebesar 8,4 %.
Pada tahun 2023 penyebab kematian neonatal meliputi diare, sepsis, infeksi,
asfiksia, dan Intrauterine Fetal Death (IUFD). Selain itu terdapat 15 kasus
kelahiran bayi dengan BBLR, yang mencapai 9% dari total kelahiran.
Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan
desain penelitian deskriptif. Populasi penelitian adalah seluruh ibu hamil di
wilayah kerja Puskesmas Biduk-Biduk. Sampel menggunakan teknik total
sampling sebanyak 54 orang. Pengumpulan data menggunakan lembar kuesioner.
Analisis data adalah analisis univariat menggunakan distribusi frekuensi
persentase.
Hasil: Analisis univariat menunjukan bahwa gambaran tingkat pengetahuan ibu
hamil tentang PMK di Puskesmas Biduk-Biduk dengan kategori baik yaitu 39
orang (72,2%), kategori cukup yaitu 11 orang (20,4%) dan kategori kurang yaitu 4
orang (7,4%).
Simpulan: Dari penelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa mayoritas
responden memiliki pengetahuan yang baik tentang perawatan metode kanguru
pada bayi berat badan lahir rendah, diharapkan pihak puskesmas memberikan
penyuluhan secara berkelanjutan sehingga meningkatkan pengetahuan yang
memadai dan dapat memberikan dukungan yang optimal kepada ibu hamil.
Kata Kunci: Pengetahuan, Perawatan Metode Kanguru (PMK), Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR)