Abstract :
Latar Belakang :Kontrasepsi suntikan merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk
mencegah kehamilan menggunakan suntikan hormonal, penggunaan kontrasepsi 3 bulan sebagian
besar akseptor mengalami menstruasi tidak teratur dengan polimenorea dan oligomenorea efek
yang dapat ditimbulkan pada akseptor setelah pemakaian kontrasepsi 3 bulan (DMPA).
Berdasarkan hasil wawancara dari 5 akseptor kontrasepsi suntik tentang siklus menstruasi di
dapatkan 3 akseptor mengalami gangguan siklus menstruasi, 2 akseptor mengalami gangguan
Amenorea dan 1 akseptor mengalami gangguan Oligomenorea setelah pemakaian kurang lebih 1
tahun , 1 akseptor tidak mengalami perubahan siklus menstruasi.
Tujuan penelitian: Untukmenganalisa hubungan penggunaan kontrasepsi suntik dengan
gangguan siklus menstruasi di PKDNyatnyono Kabupaten Semarang Metode Penelitian :
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi pada
penelitian ini menggunakan kontrasepsi suntik aktif berjumlah 271 responden, Teknik sampling
yang digunakan adalah purposive sampling, sehingga sampel yang digunakan berjumlah 121
Responden, yang menggunakan kontrasepsi suntik aktif di PKD Nyatnyono. Analisis data
menggunakan analisis Chi square.
Hasil Penelitian :Sebagian besar responden menggunakan kontrasepsi suntik 3 bulan sebanyak
87 (71,9%). Sebagian besar responden yang mengalami gangguan menstruasi sebanyak 77 (63,6
%). Hasil penelitian ini didapatkan hasil uji chi squaredengan nilai p value sebesar 0,000, karena
p value = 0,000 < ? (0,05), maka Ho ditolak, artinya ada hubungan penggunaan kontrasepsi suntik
dengan gangguan menstruasi di PKD Desa Nyatnyono Tahun 2024
Kesimpulan:Ada hubungan penggunaan kontrasepsi suntik dengan gangguan menstruasi di PKD
Desa Nyatnyono Tahun 2024
Katakunci :KB Suntik 3 bulan, Gangguan Menstruasi.