Abstract :
Latar belakang : Ketika wanita memasuki usia 40 tahun, permasalahan yang
terjadi di masa premenopause salah satunya permasalahan seksualitas, seksualitas
yang mengakibatkan seorang wanita enggan untuk melakukan hubungan seksual
dengan suaminya sehingga suaminya merasa kebutuhan seksualnya tidak terpenuhi
yang berdampak adanya konflik, keegoisan serta adanya pisah ranjang dan bahkan
bercerai. Peran dukungan suami denga kesiapan wanita menghadapi premenopause
antara lain tetap memberikan perhatian, mengerti keluhan yang dirasakan ibu serta
memberikan semangat dan menemani ibu dalam menghadapi ketidaknyamanan
masa premenopause.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pendidikan,
pekerjaan dan dukungan suami dengan kesiapan wanita menghadapi menopause di
Desa Ngablak Kelurahan Candirejo
Metode : Rancangan penelitian ini adalah cross sectional dengan jumlah populasi
191 orang dengan metode proportional random sampling menghasilkan sampel 66
orang dari sampel yang di dapatkan terdapat 40 responden yang telah mengalami
menopause dan 26 wanita yang lain akan memasuki priode meonopause. Analisis
data menggunakan alat ukur kuesioner, analisis bivariat menggunakan uji korelasi
Chi-Square program Statistic package for the social science (SPSS).
Hasil : Analisis univariat didapat sebagian besar wanita premenopause mengalami
ketidaksiapan rendah sebanyak 23 orang (71,9%), dan sebagian besar dukungan
suami dalam kategori kurang baik sebanyak 32 orang (48,5%). Analisis bivariat
menunjukan bahwa ada hubungan yang signifikan antara dukungan suami dengan
kesiapan wanita menghadapi menopause (p=0,003)
Simpulan : Diharapkan dapat memberikan pembinaan dan penyuluhan tentang
menopause, gejala-gejala menopause dan cara penanganan dari keluhan yang
dirasakan ibu premenopause.
Kata Kunci : Dukungan suami, kesiapan premenopause.