Abstract :
Latar Belakang : Metode kontrasepsi yang paling banyak digunakan oleh peserta
KB aktif di Indonesia adalah suntikan (47,54%). Pemakaian kontrasepsi suntik
baik kontrasepsi suntik bulanan maupun tribulanan mempunyai efek samping
utama yaitu perubahan berat badan.
Tujuan : Mengetahui hubungan lama pemakaian KB suntik DMPA dengan
perubahan berat badan di BPM Sri Lestari, Am.Keb Desa Pagersari, Kecamatan
Bergas Kabupaten Semarang.
Metode : Desain penelitian korelasi dengan pendekatan cross sectional. Populasi
seluruh ibu akseptor KB suntik DMPA di BPM Sri Lestari, Am.Keb Desa
Pagersari, Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang pada bulan April-Juni 2016
sebanyak 115 ibu Jumlah sampel 76 responden dengan teknik sampling
menggunakan purposive sampling. Alat yang digunakan rekam medik kartu status
peserta KB yang diperoleh melalui studi dokumentasi dalam lembar rekap data.
Data yang diperoleh dianalisis dengan uji spearman rank.
Hasil : Rata-rata lama pemakaian KB suntik DMPA adalah 25,03 bulan, dimana
pemakaian paling baru 9 bulan dan paling lama 39 bulan dan rata-rata mengalami
kenaikan berat badan sesudah menggunakan KB suntik DMPA sebesar 6,21 kg
dengan standar deviasi 2,263 kg, kenaikan berat badan paling rendah 0 kg (tidak
mengalami peningkatan berat badan) dan paling tinggi 10 kg.
Simpulan : Ada hubungan antara lama pemakaian KB suntik DMPA dengan
perubahan berat badan di BPM Sri Lestari, Am.Keb Desa Pagersari, Kecamatan
Bergas Kabupaten Semarang.
Saran : Bidan diharapkan memberikan informasi tentang efek samping KB suntik
DMPA dan memberikan motivasi pada ibu untuk memahami efek samping KB
dan cara menanganinya.