Institusion
Universitas Ngudi Waluyo
Author
Padu Lemba, Yustina
Sukarno, Sukarno
Lestari, Puji
Subject
RT Nursing
Datestamp
2020-04-08 03:47:04
Abstract :
LatarBelakang: Hubungan antara stres dengan hipertensi diduga terjadi melalui aktivitas saraf simpatis, yang dapat meningkatkan tekanan darah secara bertahap. Pada saat seseorang mengalami stres, hormon adrenalin akan dilepaskan dan kemudian akan meningkatkan tekanan darah melalui kontraksi arteri (vasokontriksi) dan peningkatan denyut jantung. Apabila stres berlanjut, tekanan darah akan tetap tinggi sehingga orang tersebut akan mengalami peningkatan tekanan darah.
Tujuan: Mengetahui hubungan stress dengan tekanan darah pada penderita penyakit gagal ginjal kronik yang sedang menjalani hemodialisa di RSUD Ungaran Kabupaten Semarang.
Metode: Desain penelitian ini deskriptif korelasional dengan pendekatan studi cross-sectional dengan jumlah sampel 60 orang penderita penyakit gagal ginjal kronik di RSUD Ungaran Kabupaten Semarang. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner, sedangkan pengukuran tekanan darah menggunakan Spigmomanometer. Analisis data penelitian menggunakan uji statistic korelasi Kendall's tau_b.
Hasilpenelitian: Hasil uji statistik Kendall?s Tau_b, menunjukan bahwa nilai signifikansi atau Sig. (2-tailed) antara stres dengan tekanan darah adalah sebesar P 0,033 < ? 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara stres dengan tekanan darah pada penderita penyakit gagal ginjal kronik yang sedang menjalani hemodialisa di RSUD Ungaran Kabupaten Semarang.
Saran:Diharapkan tenaga kesehatan member informasi terkait dengan management stres, seperti mendengarkan musik, berpikir positif dan sebagainya.