PERBEDAAN DERAJAT SESAK NAPAS SEBELUM DAN SESUDAH DIBERIKAN TERAPI INHALASI DAUN MINT PADA PASIEN ASMA RAWAT JALAN DI BALAI KESEHATAN PARU MASYARAKAT KOTA SALATIGA Total View This Week0
Abstract :
Latar belakang : Asma adalah penyakit saluran napas kronik dengan salah satu riwayat yaitu sesak napas. Kasus Asma di Jawa Tengah tahun 2013 sejumlah 113.028 kasus. Upaya mengurangi sesak napas pasien asma salah satunya dengan memberikan terapi non medis aroma terapi inhalasi daun mint. Dengan cara menghirup uap air panas dengan campuran daun mint selama 10 menit.
Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui perbedaan derajat sesak napas sebelum dan sesudah diberikan terapi inhalasi daun mint pada pasien Asma rawat jalan di Balai Kesehatan Paru Masyarakat Kota Salatiga.
Desain penelitian: Pre-experimental dengan rancangan penelitian one group pre-test dan post-test design. Populasi pasien Asma berjumlah 212 orang dan penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling dengan jumlah sampel 17 responden. Pengambilan data menggunakan instrumen lembar observasi dengan skala sesak napas dari Borg. Analisis bivariat menggunakan uji wilcoxon.
Hasil : Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan derajat sesak napas sebelum dan sesudah diberikan terapi inhalasi daun mint pada pasien asma dengan p value 0,007 < ? (0,05)
Saran : Dapat dijadikan sebagai intervensi mandiri pada keperawatan