Abstract :
Latar Belakang : Diabetes Mellitus (DM) adalah penyakit degeneratif yang
membutuhkan perawatan jangka panjang bahkan seumur hidup. Penggunaan obat
antidiabetik jangka panjang akan menimbulkan biaya tinggi, sehingga membutuhkan
pengobatan alternatif yang tidak hanya efektif tetapi juga efisien. Oleh karena itu,
perlu untuk meningkatkan efektivitas terapi dengan menganalisis obat antidiabetik
pada aspek farmakoekonomi, dengan menganalisis efektivitas biaya. Untuk
mendapatkan hasil salah satu antidiabetik yang memiliki efek biaya yang paling
efektif adalah dengan melihat nilai ACER atau ICER.
Metode : Penelitian dengan metode pendekatan meta analisis, menggunakan 5
sumber artikel jurnal dengan desain cross-sectional dan deskriptif melalui studi
retrospektif yang diambil dari rekam medis pasien rawat jalan menggunakan terapi
antidiabetik di beberapa rumah sakit di Indonesia.
Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa terapi antidiabetik paling efektif adalah
kombinasi obat golongan sulfonylurea dan biguanid. Pada artikel pertama untuk
Insulin nilai ACER Rp. 40.866, Sulfonylurea nilai ACER Rp. 1.369 dan kombinasi
Sulfonylurea-Metformin nilai ACER Rp. 2.621. Pada artikel kedua untuk
Sulfonylurea nilai ACER Rp. 404,80, untuk kombinasi Sulfonylurea-Biguanid nilai
ACER Rp. 758,4 dan Insulin nilai ACER Rp. 26.107. Pada artikel ketiga untuk
Sulfonylurea nilai ACER Rp. 9.577,82, untuk kombinasi Glimepirid-Metformin nilai
ACER Rp. 2.741,85. Pada artikel keempat untuk kombinasi Sulfonylurea-Biguanid
nilai ACER Rp. 5.016,08. Dan pada artikel kelima untuk Sulfonylurea nilai ACER
Rp. 456.742,50 dan kombinasi Sulfonylurea-Biguanid nilai ACER Rp. 427.499,00.
Simpulan : Berdasarkan analisis yang dilakukan, terapi kombinasi biguanid dan
sulfonylurea paling cost effective dibandingkan kelompok terapi lain.
Kata Kunci : Analisis efektivitas biaya, diabetes mellitus tipe 2, ACER dan ICER.