Institusion
Universitas Ngudi Waluyo
Author
AYU SEPTIAN, AFRISKA
Yuswantina, Richa
Dyahariesti, Niken
Subject
RS Pharmacy and materia medica
Datestamp
2020-09-15 02:35:53
Abstract :
Demam tifoid merupakan salah satu penyakit yang masih
mengancam kesehatan masyarakat di Indonesia. Di Indonesia, penyakit ini
bersifat endemik dan merupakan masalah kesehatan masyarakat. Dari telaah kasus
di rumah sakit besar di Indonesia, kasus kejadian demam tifoid menunjukkan
kecenderungan meningkat dari tahun ke tahun dengan rata-rata sekitar
500/100.000 penduduk dengan kematian antara 0,6-5 %.
Tujuan: penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Antibiotik yang lebih cost
effective pada terapi demam tifoid dengan injeksi seftriakson dan safotaksim di
Instalasi Rawat Inap RS PKU Aisyiyah boyolali 2018.
Metode: Data diambil secara retrospektif melalui data rekam medik pasien
demam tifoid serta catatan keuangan pasien dengan melihat biaya langsung
meliputi biaya antibiotik, biaya non antibiotik, biaya laboratorium, biaya BHP,
biaya perawatan, biaya ruang rawat, Biaya visit dokter berdasarkan efektivitas
terapi lama rawat inap pasien di RS PKU Aisyiyah boyolali tahun 2018.
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan total biaya rata-rata pada kelompok terapi
seftriakson sebesar Rp.1.272.200 dengan lama rawat inap selama 4,9 hari
sedangkan pada kelompok terapi sefotaksim memiliki total biaya rata-rata yang
lebih kecil yaitu Rp. 1.153.907 dengan lama rawat inap 4,0 hari.
Kesimpulan: Kelompok terapi antibiotik injeksi sefotaksim lebih cost effective
dibandingkan dengan penggunaan anbiotik injeksi seftriakson.