Institusion
Universitas Ngudi Waluyo
Author
SAPUTRI, CAHYATI
Erwin, agitya resti
Minarsih, Tri
Subject
RS Pharmacy and materia medica
Datestamp
2020-09-22 02:33:13
Abstract :
Bunga rosella (Hibiscus sabdariffa L) merupakan tumbuhanyang
dapat dimanfaatkan sebagai antibakteri, karena terdapat kandungan metabolit
sekunder yang mampu membunuh bakteri, seperti flavonoid, tanin, dan
saponin.Senyawa metabolit terkandung pada ekstrak dipengaruhi oleh larutan
penyariyang digunakan sehingga terjadinya perbedaan jumlah dan jenis aktivitas,
terutama dalam mempengaruhi aktivitas antibakteri yang dihasilkan. Tujuan
dalam penelitian ini adalah untuk mengevaluasi pengaruh variasi larutanpenyari
terhadap aktivitas antibakteri ekstrak bunga rosella (Hisbiscus Sabdariffa L)
berdasarkan diameter zona hambat yang dihasilkan.
Metode: Penelitian ini menggunakan metode meta analisis (review) dari beberapa
artikel terhadap variasi larutan penyari (etanol, air dan metanol) dengan pengujian
aktivitas antibakteri yang sama yaitu metode difusi agar sumuran, kemudian
dievaluasi pengaruh variasi larutan penyari berdasarkan diamter zona hambat yag
dihasilkan.
Hasil: Ekstrak bunga rosella dengan pelarut etanol pada konsentrasi 100 mg/ml,
pelarut air pada konsentrasi 100 mg/ml dan metanol pada konsentrasi 100, 50, 25,
12,5 (mg/ml) memilki efek penghambatan aktivitas antibakteri terhadap bakteri
Escherichia coli dengan diameter zona hambat berturut-turut 46 mm, 40 mm, 20
mm, 18 mm, 16 mm, 15 mm sedangkan diameter zona hambat pada bakteri
Staphylococcus aureus berturut-turut sebesar 20 mm, 40 mm, 24 mm, 18 mm,15
mm, 13 mm. Diamater zona hambat yang dihasilkan termaksud katagori sedang
hingga sangat kuat.
Simpulan:Variasi larutan penyari mempengaruhi aktivitas antibaketri ekstrak
bunga rosella (Hisbiscus Sabdariffa L.) berdasarkan diameter zona hambat yang
dihasilkan terhadap pertumbuhan bakteri Esherichia coli &Staphylococcus
aureus.