Institusion
Universitas Ngudi Waluyo
Author
Gusnia, Diup
Oktianti, Dian
Retno Karminingtyas, Sikni
Subject
RS Pharmacy and materia medica
Datestamp
2020-09-23 01:52:36
Abstract :
Latar Belakang: Penyakit jantung koroner merupakan penyebab kematian terbesar
kedua di Indonesia dengan persentase sebesar 12,9% setelah stroke 21,1% diikuti
diabetes 6,7%. Tujuan dari review ini untuk mendapatkan gambaran tentang
evaluasi penggunaan obat antiplatelet pada pasien infark miokard akut.
Metode: Review ini merupakan non eksperimental menggunakan metode studi
kohort prospektif multicenter observasional dan metode uji terkontrol acak
(Randomized Controlled Trial).
Hasil: Berdasarkan review pada artikel 1, 2 dan 3 bahwa penggunaan P2Y12
inhibitor generasi ketiga yang di follow up selama 1 tahun memiliki kejadian Major
Adverse Cardiac and Cerebrovascular Event (MACCE) dan insiden perdarahan
lebih rendah dibandingkan dengan clopidogrel berdasarkan kriteria Bleeding
Academic Research Consortium (BARC) tipe 2, 3 atau 5. Kemudian pada artikel 4
dan 5 menyatakan bahwa pada pasien dengan Percutaneous Coronary Intervention
(PCI) ticagrelor memiliki kejadian Major Adverse Cardiac and Cerebrovascular
Event (MACCE) yang lebih rendah, meningkatkan laju Left Ventricular Ejection
Fraction (LVEF) dan Left Ventricular End-Diastolic Dimension (LVEDD),
menurunkan agregasi platelet dan memiliki waktu toleransi obat yang singkat.
Kesimpulan: Penggunaan antiplatelet P2Y12 inhibitor generasi ketiga yang di
follow up selama 1 tahun lebih menguntungkan daripada clopidogrel karena dapat
mengurangi kejadian kardiovaskular dan kejadian perdarahan lebih rendah daripada
clopidogrel, dapat meningkatkan laju Left Ventricular Ejection Fraction (LVEF)
dan Left Ventricular End-Diastolic Dimension (LVEDD) dan terbukti menurunkan
agregasi platelet.
Kata kunci: infark miokard akut, antiplatelet, evaluasi, penggunaan