Institusion
Universitas Ngudi Waluyo
Author
Mirza Utami, Syifa
Putri Luhurningtyas, Fania
Minarsih, Tri
Subject
RS Pharmacy and materia medica
Datestamp
2020-09-30 02:10:06
Abstract :
Latar Belakang: Radang merupakan suatu respon protektif normal terhadap luka
jaringan yang disebabkan oleh trauma fisik, zat kimia yang merusak atau zat-zat
mikrobiologi. Mangga kasturi (Mangifera casturi) termasuk dalam genus
Mangifera yang dimana merupakan jenis tanaman yang banyak tumbuh di
Indonesia. Tanaman kasturi atau mangga Kalimantan ini merupakan tumbuhan
khas Kalimantan Selatan.
Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas anti radang buah
mangga kasturi dan kandungan kimia buah mangga kasturi
Metode: Penelitian ini bersifat non-eksperimental dengan studi literature mengenai
aktivitas dan kandungan metabolit sekunder yang berpotensi memberikan
antiinflamasi pada tanaman buah mangga kasturi (Mangifera casturi). Data
menggunakan jurnal terakreditasi pada 10 tahun terakhir, yakni jurnal nasional yang
terindeks pada situs SINTA dan jurnal internasional yang terindeks pada situs
SCIMAGO.
Hasil : Buah mangga kasturi memiliki aktivitas anti radang dan didukung
berdasarkan aktivitas farmakologis antioksidan serta pendekatan metababolit
sekundernya yaitu Triterpenoid (lupeol) dan flavonoid. Ekstrak metanolik buah
mangga kasturi (Mangifera casturi) pada dosis II (1,25 gram/kgBB) dan dosis III
(2,5 gram/kgBB) memiliki aktivitas anti radang melalui penghambatan migrasi
leukosit pada mencit yang diinduksi thioglikolat.serta ekstrak buah mangga kasturi
dengan menggunakan metanol, fraksi n- heksana, fraksi etilasetat, dan fraksi
metanol mempunyai aktivitas sebagai antioksidan. Konsentrasi yang sama, pada
fraksi etilasetat memiliki aktivitas antioksidan yang lebih kuat. Quercetin Senyawa
sebagai kontrol positif memiliki aktivitas antioxydant terkuat dengan IC 50 nilai
2,96 ? g / ml.
Kesimpulan: Buah mangga kasturi memiliki aktivitas anti radang dan didukung
berdasarkan aktivitas farmakologis antioksidan dan imunostimulation serta
pendekatan metababolit sekundernya yaitu triterpenoid lupeol dan flavonoid.