Institusion
Universitas Ngudi Waluyo
Author
Zuhair, Syihabuddin
Sunnah, Istianatus
Aprilliana, Melati
Subject
RS Pharmacy and materia medica
Datestamp
2020-09-30 02:07:34
Abstract :
Latar Belakang: Pengobatan baru untuk DM tipe 2 adalah DPP-4 inhibitor.
Salah satu keunggulan dari obat golongan DPP-4 inhibitor adalah risiko
hipoglikeminya lebih rendah jika dibandingkan dengan obat diabetika golongan
lain. Obat golongan DPP-4 inhibitor yang pertama kali digunakan di dunia adalah
Sitagliptin. Sitagliptin disetujui sebagai anggota pertama dari golongan obat DPP4 inhibitor untuk digunakan pada pengobatan diabetes tipe 2. Sitagliptin terbukti
dapat menghambat Enzim DPP-4 dengan baik, kompetitif dan kuat. Tujuan dari
kajian kali ini adalah untuk mengkaji efektivitas dan keamanan obat antidiabetik
Sitagliptin pada pasien Diabetes Mellitus tipe 2.
Metode: Metode dalam penelitian ini menggunakan literatur review terhadap 5
artikel penelitian, yang kemudian dilakukan evaluasi terhadap efektivitas dan
keamanan obat antidiabetik Sitagliptin menggunakan data retrospektif dan
prospektif pasien Diabetes Mellitus tipe 2.
Hasil: Sitagliptin efektif menurunkan kadar HBA1c secara signifikan dalam 6
bulan pertama, namun penggunaan 7-12 bulan setelahnya menjadi tidak signifikan
penurunannya. akan menurun. Sitagliptin pada pengobatan Diabetes Melitus tipe 2
memiliki keunggulan yaitu potensi hipoglikemi minimal atau tidak sama sekali
dibandingkan dengan antidiabetik oral seperti sulfonilurea dengan dosis yang
lebih nyaman yaitu sekali sehari. Sitagliptin secara monoterapi memiliki
keamanan dan kemanjuranya baik. Hasil perlakuan dosis Sitagliptin 12,5 mg, 25
mg, 50 mg, dan 100 mg menghasilkan variasi penurunan HBA1c. Pada perlakuan
dosis 100 mg menghasilkan penurunan HBA1c 0,41%, 0,5%, dan 0,7%. Hal
tersebut kemungkinan dapat terjadi karena kombinasi dengan obat diabetes lain,
perbedaan umur pasien, komorbiditas, lamanya DM 2 yang diderita, lamanya
perlakuan Sitagliptin, pola hidup pasien, serta obesitas atau perbedaan berat badan
pasien yang diberi perlakuan Sitagliptin.
Simpulan: Sitagliptin efektif menurunkan kadar HBA1c secara signifikan dalam
6 bulan pertama, setelah penggunaan 7-12 bulan penurunan HbA1c menjadi tidak
signifikan.Penggunaan Sitagliptin lebih aman dalam monoterapi daripada
kombinasi dengan obat diabetik lain karena memiliki resiko hipoglikemi yang
lebih rendah, berkurang pada pasien dengan riwayat retinopati diabetik, nefropati
dan neuropati, serta pasien dengan komplikasi diabetes karena memiliki resiko
hipoglikemi lebih tinggi.