Institusion
Universitas Ngudi Waluyo
Author
Rizky Wicaksono, Muhammad
Oktianti, Dian
Minarsih, Tri
Subject
RS Pharmacy and materia medica
Datestamp
2020-10-08 02:57:38
Abstract :
Latar Belakang: Tukak peptik merupakan suatu keadaan yang berhubungan
dengan cairan sekresi asam dan pepsin yang berlebih oleh mukosa lambung.
Penyebab utamanya adalah penggunaan NSAID, steroids, merokok, Helicobacter
pylori dan diet tinggi garam. Pilihan pengobatan yang tepat untuk tukak peptik
sebagai penghambat sekresi asam yakni obat golongan PPI.
Tujuan: Untuk mengetahui karakteristik pasien tukak peptik yang mendapatkan
obat golongan PPI yang digunakan pada pasien tukak peptik di instalasi rawat inap
dan ketepatan terapi penggunaan obat golongan PPI pada pasien tukak peptik.
Metode: Penelitian berupa literatur review dengan pendekatan meta analisis
terhadap 5 literatur evaluasi penggunaan obat tukak peptik golongan PPI pada
pasien tukak peptik di instalasi rawat inap. Selanjutnya diambil kesimpulan sesuai
tujuan penelitian yang ditetapkan
Hasil: Pasien tukak peptik di instalasi rawat inap yang paling banyak berjenis
kelamin wanita dibandingkan pria pada rentang usia 17-65 tahun keatas. Dalam
penggunaan obat tukak peptik golongan PPI di instalasi rawat inap dari kelima
jurnal terkait obat golongan PPI yang digunakan adalah esomeprazole, omeprazole,
lansoprazole dan pantoprazole. Dalam evaluasi ketepatan terapi pada pasien tukak
peptik di instalasi rawat inap, dari kelima jurnal terkait hasil perolehan yang telah
memenuhi standar pengobatan yang baik dinyatakan bahwa tepat indikasi sebesar
100%, tepat obat 55%, tepat dosis 45% dan tepat pasien 100%.
Kesimpulan: Karakteristik pasien yang mendapatakan obat tukak peptik di
instalasi rawat inap sebagian besar pasien berjenis kelamin wanita dibandingkan
pria pada rentang usia 17-65 tahun keatas. Penggunaan obat tukak peptik yang
paling banyak digunakan adalah pantoprazole. Ketepatan terapi pengobatan telah
memenuhi kriteria pengobatan yang rasional.
Kata Kunci: Tukak Peptik, Obat PPI, Ketepatan Terapi
Kepustakaan: 29 (2001-2020)