Institusion
Universitas Ngudi Waluyo
Author
Hidayah A, Nurul
Aprilliana, Melati
Susilo, Jatmiko
Subject
RS Pharmacy and materia medica
Datestamp
2020-10-12 03:36:57
Abstract :
Latar Belakang: Daun beluntas (Pluchea indica L.) mengandung senyawa
flavonoid dan senyawa fenolik, yang diduga kuat memiliki aktivitas sebagai
antioksidan. Pengujian DPPH merupakan metode yang cepat dan sederhana
dikarenakan hanya membutuhkan sedikit bahan dan sampel, serta tidak butuh
waktu yang lama dalam menganalisis hasilnya, untuk menentukan kemampuan
senyawa antioksidan dalam mendonorkan atom hidrogen.
Tujuan: Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis pengaruh variasi pelarut
pengekstrak terhadap aktivitas antioksidan menggunakan metode DPPH.
Metode: Data yang digunakan data sekunder yang diperoleh dari studi literatur
dan dianalisis secara deskriptif dengan cara memaparkan hasil kajian.
Hasil: Sampel diekstraksi menggunakan metode ekstraksi panas dengan
menggunakan pelarut air, etanol, metanol, etil asetat dan n-heksan. Daun
beluntas mengandung senyawa metabolik sekunder yakni senyawa flavonoid dan
fenolik, Nilai IC50 untuk masing-masing pelarut yaitu etanol 16,66 ppm dan etil
asetat 3,3 ppm yang memiliki antioksidan tergolong sangat kuat, nilai IC50
<50ppm. Kemudian daun beluntas memiliki % penangkal aktivitas DPPH ekstrak
methanol dengan nilai 2,14 mg/g dan ekstrak air 0,202 mg/g
Kesimpulan: Daun beluntas mengandung senyawa metabolik sekunder flavonoid
dan senyawa fenolik,. Pelarut pengekstrak etil asetat menunjukkan aktivitas
antioksidan optimal dengan nilai IC50 dan pelarut methanol menunjukan aktivitas
antioksidan optimal pada % penangkal aktivitas DPPH.
Kata Kunci : Pluchea indica L, flavonoid, senyawa fenolik, antioksidan,
DPPH.
Kepustakaan : 28 (2004 ? 2019)