DETAIL DOCUMENT
Budaya Patriarki Dalam Tradisi Pengasingan Wanita (Pinamou) Pada Suku Nuaulu di Dusun Bunara Desa Sepa Kecamatan Amahai Kabupaten Maluku Tengah
Total View This Week0
Institusion
Universitas Tribhuwana Tungga Dewi
Author
Tihurua, H
Qorib, F
Rinata, AR
Subject
Patriaki, Tradisi Pinamou, Suku Nuaulu 
Datestamp
2022-05-19 07:24:43 
Abstract :
Suku Nuaulu termasuk suku yang ada di desa Sepa yang masih melestarikan budaya nenek moyangnya secara berkesinambungan. di suku Nuaulu terdapat beberapa tradisi pendewasaan salah satunya yaitu tradisi Pinamou. dalam suku Nuaulu menjalankan tradisi yang sudah ada sejak dulu merupakan suatu kewajiban karena hal itu berkaitan dengan kepercayaan serta keyakinan mereka. Riset berikut mempunyai tujuan yaitu: untuk mengetahui bagaimana budaya patriarki dalam tradisi Pinamou dan untuk mengetahui faktor apa saja yang menyebabkan praktek tradisi Pinamou ini masih tetap dijalankan Riset ini menggunakan metode kualitatif deskriptif sedangkan untuk teorinya peneliti menggunakan teori Gender. Teknik pengumpulan data yang dipakai yaitu menggunakan data primer observasi dan wawancara serta data sekunder yang diperoleh dari jurnal dan artikel yang sesuai dengan pembahasan dan juga menggunakan purposive sampling dalam memilih responden. Hasil penelitian budaya patriarki dalam tradisi Pinamou ini yaitu adanya diskriminasi terhadap perempuan dengan adanya perbedaan perlakuan dalam tradisi pendewasaan di suku Nuaulu. Dengan adanya marginalisasi atau perbedaan karena jenis kelamin, subordinasi di mana tradisi ini dilihat dari sudut pandang laki-laki. Adanya stereotip (pelabelan) dimana Pinamou merupakan status untuk perempuan suku Nuaulu yang mengalami menstruasi dan kekerasan dimana perempuan-perempuan suku Nuaulu yang mengikuti tradisi ini mengalami kekerasan tidak hanya fisik tetapi juga psikis. Serta faktor yang menyebabkan tradisi ini masih ada sampai sekarang yaitu karena Adanya kepercayaan terhadap darah menstruasi yang bisa membawa malapetaka serta rendahnya tingkat pendidikan, serta tidak adanya kepedulian dari pemerintah terhadap hak-hak perempuan membuat tradisi ini masih berlangsung sampai saat ini dan juga kurangnya akses informasi terkait dengan kesehatan. 

Institution Info

Universitas Tribhuwana Tungga Dewi