Institusion
Universitas Tribhuwana Tungga Dewi
Author
(LECTURER ID : 0728048902)
(LECTURER ID : 0713077604)
Mesa, I (STUDENT ID : 2021611050)
Subject
Pasien Anak, Gastroenteritis Akut, Diare
Datestamp
2023-05-24 03:45:48
Abstract :
Penyebab gastroenteritis ialah ketidak lancaran makan yang diserap karena luka dalam dinding lambung dan usus dengan tanda gejala mual, muntah tinja lunak dan cair, haus terus-menerus, panas, Pusing, nafsu makan menurun, dan sakit perut. Di Rumah Sakit Umum Daerah dr. R. Soedarsono Kota Pasuruan menunjukan angka kejadian GEA pada anak dari tanggal 7- 19 Maret tahun 2022 secara keseluruhan sebanyak 40 kasus (Data Rekam Medik, 2022).
Studi kasus ini menguraikan tentang asuhan keperawatan gastroenteritis akut pada anak mengenai masalah keperawatan diare di Ruang anak RSUD dr. R. Soedarsono Kota Pasuruan. Hasil karya ilmiah akhir ini dapat dijadikan sebagai tambahan ilmu pengetahuan dan informasi dalam melakukan ?Asuhan Keperawatan Gastroenteritis Akut Pada Anak Dengan Masalah Keperawatan Diare Di Ruang Anak RSUD dr. R. Soedarsono Kota Pasuruan?. Subjek dalam studi kasus ini adalah 3 orang pasien anak dengan diagnosa medis Gastroienteritis Akut (GEA) dengan masalah keperawatan Diare yang memenuhi kriteria Pasien anak yang didiagnosa Gastroenteritis Akut (GEA). Data di dalam karya ilmiah ini diperoleh melalui wawancara, observasi, dan wawancara.
Hasil pengkajian klien dengan gastroenteritis Ny. F, Ny. S, dan Ny. N didapatkan laporan pasien subjektif berupa feses encer, namun pasien 1 berhubungan dengan kelemahan, sedangkan pasien 2 berkaitan dengan mules dan pasien 3 dengan kelemahan. Diagnosa medis Klien 1, Klien 2 dan Klien 3 memiliki diagnosa diare yang ditandai dengan mencret lebih dari 3 kali sehari, cheilitis, akral dingin, konjungtiva pucat dan turgor kulit menurun.
Pada klien Ny. F, Ny. S dan Ny. N dengan diagnosa diare, intervensi yang digunakan adalah SLKI: Keseimbangan elektrolit dan SIKI: keseimbangan elektrolit, monitor kadar elektrolit serum, monitor mual, muntah dan diare. Monitor kehilangan cairan, jika perlu, monitor tanda dan gejala hipokalemia (misalnya kelemahan otot, anoreksia) dan monitor tanda dan gejala hiperkalemia (misalnya agitasi, mual, muntah). Pelaksanaan tindakan keperawatan klien 1, klien 2 dan klien 3 sesuai rencana perawatan, memonitor TTV, monitor intake dan output cairan, memberikan cairan oral (makan dan minum sedikit tapi sering), berkolaborasi pemberian antipiretik dan cairan elektrolit intravena. Evaluasi keperawatan pada catatan perkembangan klien 1, klien 2 dan klien 3 mengalami perubahan yaitu BAB normal.